JAKARTA. Posisi rupiah semakin tersudut di hadapan dollar Amerika Serikat. Beredasar kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (13/3) lalu, nilai tukar rupiah Rp 13.191 per dollar AS. Kondisi ini memunculkan dua sisi bagi emiten di Bursa Efek Indonesia. Selain memunculkan tekanan, ada pula emiten yang diuntungkan oleh pelemahan rupiah. Bukan hanya eksportir yang menikmati keuntungan dari apresiasi dollar AS. Emiten yang sehari-hari akrab dengan transaksi valuta asing, seperti perbankan, juga ikut mendapatkan berkah. Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai, perbankan diuntungkan oleh penguatan dollar AS. Karena, aliran dana akan kencang seiring banyaknya nasabah yang melakukan jual beli valuta asing. Bank yang meraih untung adalah bank besar yang melaksanakan transaksi valas, seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
Ini emiten yang bisa untung dari anjloknya rupiah
JAKARTA. Posisi rupiah semakin tersudut di hadapan dollar Amerika Serikat. Beredasar kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (13/3) lalu, nilai tukar rupiah Rp 13.191 per dollar AS. Kondisi ini memunculkan dua sisi bagi emiten di Bursa Efek Indonesia. Selain memunculkan tekanan, ada pula emiten yang diuntungkan oleh pelemahan rupiah. Bukan hanya eksportir yang menikmati keuntungan dari apresiasi dollar AS. Emiten yang sehari-hari akrab dengan transaksi valuta asing, seperti perbankan, juga ikut mendapatkan berkah. Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai, perbankan diuntungkan oleh penguatan dollar AS. Karena, aliran dana akan kencang seiring banyaknya nasabah yang melakukan jual beli valuta asing. Bank yang meraih untung adalah bank besar yang melaksanakan transaksi valas, seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).