KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan ada empat fokus program Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2021 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam rapat terbatas, Selasa (28/7). Empat fokus tersebut,
pertama, ketahanan pangan. Menkeu menyebut ketahanan pangan merupakan prioritas paling tinggi, tujuannya untuk memperkuat suplai dalam negeri “Kita sudah mendapatkan anggarannya dari Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kementerian Lingkungan Hidup,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/7).
Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan, untuk pembukaan lahan baru maupun lahan yang tetap ada, semua dilakukan oleh program-program di Kementerian Pertanian juga Kementerian Kelautan dan Perikanan, karena bicara pangan ada pangan tanaman dan pangan ikan.
Baca Juga: Defisit APBN tahun depan diperlebar hingga 5,2%, ini alasannya ”Itu kita dukung sepenuhnya dan Presiden sudah meminta supaya kita fokus dalam hal itu tidak hanya menciptakan ketahanan pangan, tapi juga menciptakan kesempatan kerja. Karena tujuan kita untuk tahun 2021 tidak hanya
growth, tapi
employment atau kesempatan kerja dan pengurangan kemiskinan, makanya itu masuk,” kata Menkeu.
Kedua, untuk mendukung sektor industri melalui pusat-pusat kawasan industri apakah yang ada direvitalisasi ataukah dibuat baru untuk menarik
capital inflow. ”Itu semuanya akan menjadi prioritas karena tujuannya adalah Indonesia bisa menarik dan membangun industri-industri manufaktur dan investasi bisa berjalan maksimal di dalam industri dan oleh karena itu dia akan bisa menciptakan kesempatan kerja yang lebih banyak,” ujarnya.
Ketiga, infrastruktur dan information and communication technology (ICT) karena yang akan meningkatkan kemampuan produktivitas dari belanja-belanja negara, akan didukung sepenuhnya. ”Jadi ICT ini, Menkominfo sudah punya program agar konektivitas dalam 4 tahun ke depan semua daerah-daerah terpencil, semua puskesmas, semua desa, semua sekolah, madrasah, semua bisa terkoneksi. Jadi ini yang membutuhkan investasi yang cukup besar dan kita sama Bappenas akan mendukung sehingga bapak-bapak dan ibu sekalian mau ada di manapun di Indonesia harusnya bisa tetap connected secara cukup merata dan dan kuat,” kata Sri Mulyani.
Keempat, pendidikan dan kesehatan. Kata Sri Mulyani, kalau dengan defisit anggaran yang naik, pasti ada anggaran untuk pendidikan dan kesehatan sesuai mandatori, 20% untuk pendidikan 5% untuk kesehatan. ”Presiden minta pendidikan kita harus betul-betul gunakan untuk memperbaiki, karena tambahan anggarannya nanti akan meningkat untuk dana cadangan pendidikannya itu lebih dari Rp 30 triliun sendiri dan untuk kesehatan bisa mencapai mendekati Rp 9 triliun tambahan karena adanya tambahan defisit ini. Ini yang Presiden minya untuk difokuskan,” imbuh Menkeu.
Baca Juga: Defisit APBN 2021 melebar, ini prioritas belanja pemerintah untuk pemulihan ekonomi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat