JAKARTA. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (IDR/USD) pada perdagangan Selasa (20/8) kemarin dibuka di level 10.500-10.510 dan ditutup semakin melemah hingga ke level 10.690/10.700. Rahadyo Anggoro Widagdo, pengamat valas mengungkapkan, pelemahan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik kondisi global maupun kondisi perekonomian Indonesia. Dari internal, penyebabnya adalah, tingginya kebutuhan USD dari kebutuhan korporasi untuk memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo dalam mata uang asing. Selain itu, defisit neraca perdagangan menunjukkan, ekonomi Indonesia bermasalah, yang terlihat dari kinerja ekspornya. Rahadyo mengungkapkan, menurunnya ekspor Indonesia bisa dipengaruhi pertumbuhan industri yang bisa berujung pada sektor tenaga kerja.
Ini faktor-faktor pelemahan rupiah versi pengamat
JAKARTA. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (IDR/USD) pada perdagangan Selasa (20/8) kemarin dibuka di level 10.500-10.510 dan ditutup semakin melemah hingga ke level 10.690/10.700. Rahadyo Anggoro Widagdo, pengamat valas mengungkapkan, pelemahan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik kondisi global maupun kondisi perekonomian Indonesia. Dari internal, penyebabnya adalah, tingginya kebutuhan USD dari kebutuhan korporasi untuk memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo dalam mata uang asing. Selain itu, defisit neraca perdagangan menunjukkan, ekonomi Indonesia bermasalah, yang terlihat dari kinerja ekspornya. Rahadyo mengungkapkan, menurunnya ekspor Indonesia bisa dipengaruhi pertumbuhan industri yang bisa berujung pada sektor tenaga kerja.