JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) masih tertekan. Ini terlihat dari minimnya permintaan dari negeri India. Para analis menilai, pelemahan harga CPO juga terjadi karena penguatan nilai tukar mata uang ringgit sehingga menjadi sentimen negatif bagi harga minyak sawit. Mengutip Bloomberg, Selasa (27/5) pukul 14.00 WIB, minyak sawit untuk kontrak pengiriman bulan Agustus 2014 di Bursa Derivatif Malaysia berada di level RM 2.488 per metrik ton. Harga minyak sawit juga telah terpangkas 1,93% sejak akhir pekan lalu. Head of Research Division PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, harga CPO masih dalam tekanan turun. Sejak Senin(26/5) kemarin, meskipun data ekspor Malaysia dari tgl 1-25 Mei 2014 yang disurvei oleh Intertek Testing Services menunjukkan peningkatan sebesar 14% dibandingkan bulan sebelumnya (dari 958.815 ton menjadi 1,09 juta ton).
Ini faktor-faktor yang menekan harga CPO
JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) masih tertekan. Ini terlihat dari minimnya permintaan dari negeri India. Para analis menilai, pelemahan harga CPO juga terjadi karena penguatan nilai tukar mata uang ringgit sehingga menjadi sentimen negatif bagi harga minyak sawit. Mengutip Bloomberg, Selasa (27/5) pukul 14.00 WIB, minyak sawit untuk kontrak pengiriman bulan Agustus 2014 di Bursa Derivatif Malaysia berada di level RM 2.488 per metrik ton. Harga minyak sawit juga telah terpangkas 1,93% sejak akhir pekan lalu. Head of Research Division PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, harga CPO masih dalam tekanan turun. Sejak Senin(26/5) kemarin, meskipun data ekspor Malaysia dari tgl 1-25 Mei 2014 yang disurvei oleh Intertek Testing Services menunjukkan peningkatan sebesar 14% dibandingkan bulan sebelumnya (dari 958.815 ton menjadi 1,09 juta ton).