Ini faktor penyebab harga emas sepanjang tahun 2018 melorot



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai kejadian yang terjadi sepanjang tahun 2018 membuat harga komoditas logam meredup. Kinerja ciamik terjadi pada tahun 2017, yang kemudian membuat harga komoditas logam mulia pun harus melorot akhir tahun 2018.

Lihat saja bagaimana harga emas spot dunia yang harus turun dibanding tahun lalu. Mengutip data Bloomberg, Senin (31/12) harga emas spot kontrak pengiriman Februari 2019 di Commodity Exchange tercatat di level US$ 1281.30 per ons troi. Pergerakan harga emas tersebut turun 4,21% sepanjang tahun lalu.

Menurut Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim, komoditas emas spot dari tahun 2016 hingga 2017 memang mengalami kenaikan karena momen geopolitik yang terjadi. Ia bilang uji coba nuklir ditambah ketegangan Korea Utara dengan Jepang membuat harga emas spot menguat. “Jadi bisa dibilang emas Berjaya karena masalah geopolitik. Sehingga emas menjadi asset safe haven,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (2/1).


Tak sampai disitu, penguatan harga emas sepanjang tahun 2017, disebut Ibrahim juga karena konflik di timur tengah. Yaitu ISIS yang menguasai Suriah, dan kecemasan pelaku pasar akan mata uang dollar. Kembali emas diuntungkan dan menjadi aset lindung saat itu.

Sementara tahun 2018, harga emas kembali naik dan turun yang akhirnya pada penutupan tahun harus terperosot dibanding tahun 2017. Ibrahim mengatakan bahwa harga emas spot sempat menyentuh level terendah yaitu US$ 1159,70 per ons troi.

Sentimen yang mempengaruhi tak lepas dari harga emas yang sempat menguat dari konflik semenanjung di Korea Utara, dan mereda hingga kini. “Presiden Trump yang terpilih saat itu melakukan pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara untuk meredam uji coba nuklir. Itulah mengapa harga emas spot menurun,” ujarnya.

Ibrahim menuturkan bahwa tahun 2019, harga emas masih akan mengalami pergolakan. Pasalnya sepanjang tahun 2018, permasalahan perang dagang masih belum ada titik temunya. 

Hal ini juga yang menyebabkan harga emas di beberapa bulan terakhir turun. Perang dagang Amerika Serikat dan China berdampak kepada pelambatan ekonomi global dan membuat harga komoditas turun. “Kalau perang dagang usai ini akan bagus untuk harga emas spot. Kalaupun berlanjut maka harga emas kembali bergejolak,” tutur Ibrahim.

Apalagi keputusan bank sentral Amerika, The Fed mengenai kenaikan suku bunga juga masih dipertanyakan oleh pasar. Ia pun memperkirakan harga emas spot masih akan naik pada tahun 2019. 

Ibrahim memproyeksi harga emas spot berkisar US$ 1,171  per ons troi sampai US$ 1,347 per ons troi. “Harga emas bisa naik tahun ini karena adanya keputusan Brexit ditambah permasalahan Iran yang mendapat sanksi ekonomi dari Amerika Serikat,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .