KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan kontraksi kredit pada kuartal I 2021. Bank pelat merah ini hanya membukukan kredit sebesar Rp 914,19 triliun, turun 1,77% dibandingkan Rp 930,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Penurunan kredit BRI ini tidak lepas dari merger bank syariah Himbara menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Februari 2021. Pada kuartal I tahun ini, perseroan sudah tidak mengkonsolidasikan pembiayaan BRI Syariah yang sudah menjadi bagian dari BSI. Adapun pada triwulan pertama 2020, pembiayaan BRI Syariah mencapai Rp 30,45 triliun. Sunarso Direktur Utama BRI mengatakan, penopang utama pertumbuhan kredit BRI adalah kredit mikro yang mencapai Rp 360,03 triliun atau tumbuh 12,43% YoY dan kredit konsumer yang tumbuh 1,62 YoY menjadi Rp 145,06 triliun.
Ini faktor penyebab turunnya penyaluran kredit BRI pada awal tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan kontraksi kredit pada kuartal I 2021. Bank pelat merah ini hanya membukukan kredit sebesar Rp 914,19 triliun, turun 1,77% dibandingkan Rp 930,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Penurunan kredit BRI ini tidak lepas dari merger bank syariah Himbara menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Februari 2021. Pada kuartal I tahun ini, perseroan sudah tidak mengkonsolidasikan pembiayaan BRI Syariah yang sudah menjadi bagian dari BSI. Adapun pada triwulan pertama 2020, pembiayaan BRI Syariah mencapai Rp 30,45 triliun. Sunarso Direktur Utama BRI mengatakan, penopang utama pertumbuhan kredit BRI adalah kredit mikro yang mencapai Rp 360,03 triliun atau tumbuh 12,43% YoY dan kredit konsumer yang tumbuh 1,62 YoY menjadi Rp 145,06 triliun.