Ini faktor yang bikin IHSG keok 3,18% pada Rabu (8/4)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (8/4). Sempat menyentuh titik tertingginya di level 4.780,215, akhirnya IHSG harus melemah 3,18% dan terkapar di zona merah di level 4.626,69.

Sebanyak 81 saham menguat, 335 saham melemah, dan 117 saham diam di tempat. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pelemahan hari ini tidak lepas dari pergerakan bursa global yang mayoritas juga melemah.

Pelemahan IHSG hari ini juga diperkirakan akibat adanya aksi ambil untung (profit taking). “Koreksi IHSG juga akibat reaksi atas turunnya cadangan devisa,” ujar Herditya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).


Baca Juga: Kapitalisasi pasar IHSG menguap Rp 1.892 triliun sejak awal tahun

Melansir data Bank Indonesia (BI), cadangan devisa (cadev) pada akhir Maret 2020 turun drastis. Cadev pada Maret 2020 sebesar US$ 121 miliar, turun US$ 9,4 miliar dibandingkan bulan sebelumnya (Februari 2020).

Sementara itu, secara teknikal Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan pelemahan IHSG disebabkan adanya pola candle reversal. Kenaikan IHSG yang terjadi sejak Kamis (2/4) hingga Senin (6/4) juga membuat IHSG rawan koreksi karena tekanan jual yang masih tergolong besar.

Baca Juga: IHSG turun 3,18% ke 4.626,69 pada penutupan perdagangan Rabu (8/4)

“Faktor profit taking setelah penguatan IHSG yang cukup signifikan menjadi salah satu faktor terkoreksinya IHSG,” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Hendriko bilang, pelemahan IHSG hari ini juga akibat adanya aksi jual bersih (net sell) asing yang masih besar. Melansir data BEI, hari ini investor asing mencatatkan net sell senilai Rp 328,88 miliar di semua pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati