Ini faktor yang diawasi BI untuk menjaga rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memantau sudah sejak minggu lalu nilai tukar rupiah mulai stabil. Meski begitu, BI mengatakan, tetap mewaspadai pergerakan rupiah.

BI mengakui, menjaga nilai tukar rupiah yang kini di kisaran Rp 13.750 - Rp 13.760 per dollar AS. 

“Cenderung menguat walau belum tajam meski masih di kisaran Rp 13.700. Pagi ini sudah menguat di Rp 13.730. Kita berupaya supaya tren positif ini bisa dipertahankan di level aman dan sesuai fundamental,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulferdi, Rabu (14/3).


Menurut dia, pelemahan rupiah tak berkaitan dengan fundamental domestik, tapi lebih karena faktor pasar global. Penguatan rupiah beberapa hari belakangan pun lebih disetir faktor global. 

Karena itu, BI akan tetap mengawasi beberapa faktor global yang bisa menggerakkan dollar AS. Misalnya, kebijakan Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium. 

Juga, sinyal bank sentral AS Federal Reserve untuk menaikkan bunga lebih cepat.

Lalu, ada juga faktor non-ekonomi, di mana ada rencana pertemuan Trump dengan Kim Jong-un yang sedikit mengurangi tekanan geopolitik di Semenanjung Korea. "Kalau benar terjadi, pertemuan ini akan membantu mengurangi tekanan di pasar," kata Doddy. 

Hal lainnya, perkembangan Brexit yang berpotensi membawa angin positif jika negosiasi pemisahan Inggris dari Uni Eropa berlangsung mulus. 

Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, demi menjaga nilai tukar BI siap untuk menggelontorkan cadangan devisa jika ada tekanan terhadap rupiah.

“Kita pernah mencapai (cadev) US$ 132 miliar itu untuk berjaga-jaga ketika ada tekanan seperti dari Trump, The Fed , yang menciptakan ketidakstabilan. Kita bisa menggunakan cadev untuk menjaga ekonomi indonesia, tapi nilai tukar yang fleksibel juga menjaga agar tetap stabil,” kata Agus, selasa (14/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia