Ini faktor yang membuat rugi Sun Life Indonesia



JAKARTA. PT Sun Life Financial Indonesia membukukan kerugian sebesar Rp 129,7 miliar di sepanjang tahun lalu. Padahal, berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan, tahun lalu, laba bersih perusahaan asuransi jiwa yang berbasis di Kanada itu mencapai Rp 135,2 miliar.

Shierly Ge, Head of Marketing Sun Life mengatakan, valuasi terhadap cadangan premi telah menggunakan metode valuasi premi bruto. Sehingga, laporan standar akutansi keuangan menggunakan tingkat suku bunga pada akhir periode.

"Tahun lalu, terjadi penurunan tingkat suku bunga atas obligasi negara yang mengakibatkan kenaikan cadangan premi. Pada akhirnya, meningkatkan jumlah beban klaim dan manfaat," ujarnya mengklarifikasi berita KONTAN sebelumnya bertajuk Sun Life merugi Rp 129,7 miliar.


Namun, sambung dia, pada saat yang sama terjadi kenaikan nilai aset investasi yang tercermin pada kenaikan pendapatan komprehensif lain. Adapun, kenaikan beban umum dan administrasi disebabkan adanya pengembangan distribusi keagenan seiring dengan strategi perseroan untuk terus bertumbuh di Indonesia.

Pemberitaan KONTAN sebelumnya menyebut, kerugian Sun Life dikarenakan investasi jor-joran yang dilakukan perseroan. Dalam laporan laba rugi perseroan, pertumbuhan jumlah bebannya memang melampaui jumlah pendapatan.

Jumlah beban perseroan mencapai Rp 1,73 triliun atau meningkat 42,1% jika dibandingka tahun 2013 silam, sedangkan jumlah pendapatannya sebesar Rp 1,60 triliun atau tumbuh 18,3% dari posisi tahun 2013, yakni sekitar Rp 1,35 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia