Ini faktor yang mendorong laba bersih SMGR naik 16% meski pendapatannya turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melaporkan jumlah pendapatan bersih sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 35,17 triliun. Jumlah ini menurun 12,87% dari realisasi pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 40,36 triliun.

Analis Senior Samuel Sekuritas Indonesia Yosua Zisokhi menilai, pendapatan SMGR inline (sejalan) dengan target  yang dipasang oleh sekuritas. Penurunan pendapatan SMGR sejalan dengan konsumsi semen nasional yang melemah di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Yosua, yang perlu diapresiasi adalah kemampuan manajemen SMGR untuk mengurangi laju dari beban, sehingga laba bersih masih bisa meningkat tahun lalu. Mulai dari cost of goods sold (cogs) atau beban pokok penjualan, biaya operasional, dan juga beban keuangan.


Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) meraup laba Rp 2,79 triliun tahun lalu

“Dimana program deleveraging perusahaan cukup berhasil sehingga beban keuangan dapat turun,”  terang Yosua saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (1/3).

Konstituen Indeks Kompas100 ini memang mencatatkan sejumlah penurunan beban sepanjang 2020 kemarin. SMGR berhasil menekan beban keuangan sebesar 27,6% menjadi Rp 2,32 triliun. Beban pokok pendapatan juga menurun 14,8%, dari sebelumnya Rp27,65 triliun menjadi Rp23,55 triliun di 2020.

Beban umum dan administrasi juga menurun 10,6% menjadi Rp 3,16 triliun, dan beban penjualan turun menjadi Rp 2,80 triliun dari sebelumnya Rp 3,08 triliun.

Alhasil, emiten pelat merah ini membukukan laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 2,79 triliun, naik 16% dari torehan laba bersih di periode tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,39 triliun. Laba per saham dasar dan dilusinan SMGR untuk periode 2020 naik menjadi Rp 471 dari sebelumnya hanya Rp 403.

Selanjutnya: Simak faktor-faktor yang akan mempengaruhi penjualan Indocement (INTP) di awal tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .