KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kepungan sentimen negatif, PT Intiland Development Tbk (DILD) optimis pasar properti tahun depan masih dapat bertumbuh tahun depan. Karenanya, perseroan masih akan meluncurkan proyek-proyek baru. Sekretaris Perusahaan DILD Theresia Rustandi mengatakan bahwa pihaknya menyadari adanya risiko kenaikan suku bunga dan faktor likuiditas di tahun 2023. "Kenaikan tersebut masih dalam batas yang
manageable karena telah diprediksi dan kami lihat masih bisa diterima oleh pasar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (8/12).
Perseroan akan mengantisipasi hal tersebut dengan mengeluarkan program-program insentif penjualan yang memberikan kemudahan pembelian properti bagi masyarakat.
Baca Juga: Kas Makin Tipis, Gojek Tokopedia (GOTO) Fokus Perketat Efisiensi Theresia melanjutkan, tren penjualan segmen perumahan di tahun 2022 cukup bagus yang menandakan kepercayaan dan minat beli konsumen, khususnya
end-user yang mulai pulih dan bertumbuh. "Kami berharap tren ini akan terus berlanjut di tahun 2023. Perseroan percaya bahwa pasar properti akan terus membaik di tahun 2023, seiring dengan masih tingginya tingkat kebutuhan masyarakat," jelasnya. Oleh sebab itu, tahun depan perseroan akan fokus pada pengembangan baru dari proyek-proyek berjalan. Selain itu, prioritas pengembangan Intiland ada pada segmen perumahan di samping pengembangan segmen industri. "Sesuai rencana, kami akan meluncurkan beberapa klaster baru di sejumlah kawasan perumahan yang kami kembangkan," sebutnya. Pihaknya memandang, pasar perumahan masih relatif bertumbuh dan lebih stabil dibandingkan segmen pengembangan lainnya. Sementara itu, untuk segmen high-rise di 2023, Intiland akan fokus pada peningkatan penjualan stok, khususnya unit-unit apartemen siap huni. Guna menjaga kinerja keuangan, DILD juga akan terus mencermati tren dan melakukan analisa-analisa mengenai risiko dan ancaman yang akan dihadapi pasar properti. Meski cukup menantang, pihaknya tetap optimis pasar properti akan membaik seiring dengan masih tingginya tingkat kebutuhan masyarakat. "Strategi dan skenario untuk mengantisipasi hal tersebut bisa dalam pendekatan produk, pemasaran, maupun operasional dalam rangka untuk menciptakan stabilitas dan memperkuat pertumbuhan usaha," paparnya. Selain itu, perseroan juga memiliki cukup banyak proyek yang bisa serah terima unit tahun depan. Untuk proyek kawasan perumahan, contohnya di Jakarta seperti Serenia Hills, Magnolia Residence, Talaga Bestari, South Grove. Untuk wilayah Surabaya ada kawasan Graha Natura dan Amesta Living.
Baca Juga: Eagle High Plantations (BWPT) Beberkan Potensi Hilirisasi Limbah Cair Pabrik Sawit Sementara untuk proyek-proyek
mixed-use & high-rise, perseroan sudah mulai melakukan serah terima apartemen Fiftyseven Promenade di Jakarta Pusat. Pembangunan apartemen SQ Res sudah masuk tahap penyelesaian dan juga mulai serah terima unit pada tahun depan.
"Untuk unit stok apartemen merupakan produk siap huni yang bisa langsung diserahterimakan ketika terjual," imbuhnya. Hingga akhir September 2022, DILD mencatatkan
marketing sales senilai Rp 1,1 triliun. Realisasi itu tumbuh 70% secara tahunan. Dari sisi kinerja, hingga kuartal III perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,92 triliun, atau tumbuh 5,49%. Namun, perseroan membukukan peningkatan rugi bersih menjadi Rp 91,2 miliar dari sebelumnya Rp 77,23 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi