Ini fokus bisnis Medco Energi (MEDC) di tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melanjutkan sejumlah program kerja untuk sektor minyak dan gas (migas) serta ketenagalistrikan. MEDC menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang konservatif pada tahun ini.

Vice President Corporate Planning and Investor Relations MEDC Myrta Utami menyampaikan, program Medco Group pada tahun 2021 akan fokus untuk melanjutkan eksplorasi di Block B South Natuna Sea yang telah dikerjakan pada tahun 2020. Selain itu, PT Medco Power Indonesia, MEDC juga akan merampungkan proyek Riau IPP dengan target operasi komersial (COD) pertengahan tahun 2021.

Bebarengan dengan itu, MEDC pun akan terus mengembangkan lini bisnis pertambangan tembaga melalui PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Myrta mengatakan, rencana kerja MEDC terutama di sektor migas mempertimbangkan pergerakan pasar dan harga minyak dunia.


"Di samping harga minyak, permintaan pasar juga bisa mempengaruhi rencana kerja," kata Myrta kepada Kontan.co.id, Minggu (24/1).

Baca Juga: Harga komoditas energi pekan ini masih atraktif, simak rekomendasi sahamnya

Dari sisi belanja modal (capex), pada tahun 2021 MEDC mengalokasikan dana yang konservatif.  "Capex Medco kurang lebih berada di level yang sama dengan tahun lalu," imbuh Myrta.

Meski belum membeberkan detail capex yang dianggarkan MEDC, Myrta mengungkapkan bahwa pembiayaan tahun ini akan dicukupi melalui bauran kas internal dan pembiayaan bank. Alokasi mayoritas capex MEDC tahun ini pun akan digunakan untuk aktivitas di sektor migas.

Dia melanjutkan, serapan capex MEDC pada tahun lalu sedikit berada di bawah rencana. Sebagai gambaran, realisasi capex sembilan bulan pada 2020 sebesar US$ 194 juta, yakni US$ 147 untuk Medco EP (migas) dan US$ 47 untuk MedcoPower. Sedangkan rencana capex MEDC 2020 sebesar US$ 180 juta untuk Medco EP dan US$ 60 juta untuk MedcoPower.

Sebelumnya, Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan, peluang ekspansi bisnis di sektor migas tetap potensial di tahun ini. Hal itu ditandai dengan permintaan migas yang masih tinggi dan prospeknya yang tetap bertumbuh, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

"Oleh karena itu, peran perusahaan migas masih sangat diperlukan. Di migas, kita masih tetap akan agresif untuk melakukan ekspansi, baik akusisi maupun eksplorasi," ujar Hilmi dalam media gathering yang digelar secara daring, Selasa silam (8/12/2020).

Namun, Hilmi tak menutup mata bahwa kondisi industri migas pada tahun 2021 bisa jadi masih tetap menantang seperti tahun 2020. Oleh sebab itu, MEDC akan terus menjaga struktur biaya yang efisien. Sehingga, bisnis akan tetap kompetitif dan mencetak margin positif.

Misalkan nanti kondisi 2021 belum kondusif, kata Hilmi, pihaknya tetap akan mengejar akuisisi jika aset yang dibidik memiliki harga yang menarik dan mampu memperkuat struktur modal MEDC. "Jadi di satu sisi kita menjaga biaya, disiplin capex, tapi kemampuan untuk ekspansi tidak kita rem. Selama opportunity dan aset itu bisa memberikan nilai tambah bagi Medco secara keseluruhan," ujarnya.

Selanjutnya: Harga minyak naik, Medco Energi (MEDC) berpotensi perbaiki kinerja di kuartal keempat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat