JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji akan mengumumkan paket kebijakan untuk merespon pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan melorotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, (23/8) besok. Rencananya, SBY akan mengumumkan kebijakan tersebut setelah shalat Jumat. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan, fokus kebijakan yang akan diumumkan besok itu adalah stimulus fiskal terkait pemberian fasilitas penangguhan pajak untuk jangka waktu tertentu (tax holiday) dan insentif keringanan pajak (tax allowance)."Fokusnya stimulus fiskal terkait pemberian tax holiday dan tax allowance untuk menjaga daya saing dan memberikan insentif kepada industri kita untuk bisa berjalan dan bisa mampu menyerap lapangan kerja dan lapangan kerja baru akan tercipta," tutur Firmanzah, Kamis (22/8).Dengan memberikan keringanan kepada industri yang umumnya padat karya tersebut, pemerintah berharap tidak ada lagi pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebab dengan adanya PHK, perekonomian Indonesia akan semakin payah untuk bisa selamat dari krisis global yang telah melanda negara-negara lain. Pemerintah juga akan mengejot investasi dalam negeri. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada semestar I 2013 ini realisasi investasi dalam negeri cukup menggembirakan. Firmanzah mengungkapkan, realisasi investasi itu meningkat 30% dibandingkan semester I tahun 2012. "Jadi, ada lapisan sektor keuangan dan lapisan sektor riil. Sektor riil kita sedang bergerak. Kami optimistis realisasi investasi tahun ini bisa di atas Rp 390 triliun," tambahnya.Pemerintah juga mendukung sejumlah perusahaan multinasional dan perusahaan domestik untuk terus memperluas usahanya di Indonesia. Perluasan pabrik dan peningkatan produksi terus dilakukan seperti di bidang otomotif dan ritel yang bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Selain itu pemerintah juga akan berusaha meredam gejolak inflasi yang cukup besar pengaruhnya bagi peningkatan daya konsumsi masyarakat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini fokus kebijakan yang akan diumumkan SBY besok
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji akan mengumumkan paket kebijakan untuk merespon pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan melorotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, (23/8) besok. Rencananya, SBY akan mengumumkan kebijakan tersebut setelah shalat Jumat. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan, fokus kebijakan yang akan diumumkan besok itu adalah stimulus fiskal terkait pemberian fasilitas penangguhan pajak untuk jangka waktu tertentu (tax holiday) dan insentif keringanan pajak (tax allowance)."Fokusnya stimulus fiskal terkait pemberian tax holiday dan tax allowance untuk menjaga daya saing dan memberikan insentif kepada industri kita untuk bisa berjalan dan bisa mampu menyerap lapangan kerja dan lapangan kerja baru akan tercipta," tutur Firmanzah, Kamis (22/8).Dengan memberikan keringanan kepada industri yang umumnya padat karya tersebut, pemerintah berharap tidak ada lagi pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebab dengan adanya PHK, perekonomian Indonesia akan semakin payah untuk bisa selamat dari krisis global yang telah melanda negara-negara lain. Pemerintah juga akan mengejot investasi dalam negeri. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada semestar I 2013 ini realisasi investasi dalam negeri cukup menggembirakan. Firmanzah mengungkapkan, realisasi investasi itu meningkat 30% dibandingkan semester I tahun 2012. "Jadi, ada lapisan sektor keuangan dan lapisan sektor riil. Sektor riil kita sedang bergerak. Kami optimistis realisasi investasi tahun ini bisa di atas Rp 390 triliun," tambahnya.Pemerintah juga mendukung sejumlah perusahaan multinasional dan perusahaan domestik untuk terus memperluas usahanya di Indonesia. Perluasan pabrik dan peningkatan produksi terus dilakukan seperti di bidang otomotif dan ritel yang bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Selain itu pemerintah juga akan berusaha meredam gejolak inflasi yang cukup besar pengaruhnya bagi peningkatan daya konsumsi masyarakat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News