MOMSMONEY.ID - Merayakan Hari Ayah Nasional setiap 12 November menjadi momentu untuk mengapresiasi para ayah yang sudah mengayomi dan melindungi keluarga. Salah satu wujud rasa cinta adalah dengan menjaga finansial keluarga dengan memiliki asuransi jiwa. Menurut survei Astra Life, September 2021 terhadap 1.828 responden usia produktif berusia 25 tahun-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia, 48,7% merupakan generasi sandwich yang memiliki tanggungan finansial atas keluarganya. Faktanya, dari seluruh generasi sandwich di Indonesia hanya 13,4% yang memiliki kesiapan finansial dalam memenuhi pengeluaran pokok, menabung, mempunyai dana darurat, asuransi dan berinvestasi. Untuk itu, di Hari Ayah Nasional, Astra Life mengajak para ayah sebagai tulang punggung keluarga untuk melindungi finansial keluarga dengan Asuransi. Windy Riswantyo selaku Marketing, Alternate & Direct Business Group Head Astra Life mengatakan, pada dasarnya asuransi bukan tentang kematian, tetapi bila pencari nafkah tutup usia dini dapat melanjutkan hidupnya.
Dalam konteks proteksi, asuransi berperan sebagai produk yang memindahkan risiko finansial dari pemilik asuransi ke perusahaan asuransi. Di asuransi jiwa, manfaat utama yang dilindungi adalah finansial keluarga. Dengan adanya santunan tutup usia, dapat berfungsi sebagai pengganti hilangnya sumber nafkah jika tertanggung tutup usia maupun terkena penyakit kritis. Saat ini, asuransi jiwa juga bisa dilengkapi dengan perlindungan kesehatan seperti rawat inap di rumah sakit, penyakit kritis dan juga perlindungan tambahan atas risiko kecelakaan, risiko cacat total dan tetap, dan manfaat lainnya. Perlu dicatat, dalam memiliki asuransi para ayah harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan keluarga masing-masing.
Baca Juga: Tips Liburan ke Luar Negeri Dengan Uang Rp 5 Juta Berikut 3 asuransi yang sebaiknya dimiliki para ayah: 1. Asuransi Jiwa Bagi para ayah, mempunyai asuransi jiwa menjadi kewajiban karena sudah memiliki tanggungan. Apabila terjadi risiko hilangnya nafkah, dukungan finansial dari asuransi jiwa akan memampukan keluarga yang ditinggalkan agar bisa melanjutkan hidup. Idealnya, para ayah harus memiliki Uang Pertanggungan (UP) minimal lima kali pengeluaran tahunan, agar keluarga bisa melanjutkan hidupnya dalam lima tahun kedepan, seraya mendapatkan sumber pernghasilan baru seperti membuka usaha secara mandiri atau bekerja sebagai karyawan kantoran. Untuk para ayah bisa memilih salah satu produk asuransi tradisional dari Astra Life yaitu ASLI Ultimate Protection, dengan manfaat perlindungan jiwa seumur hidup hingga usia 99 tahun. Besaran Uang Pertanggungan mengikuti kenaikan hingga menjadi 125% dari Uang Pertanggungan mulai tahun polis ke-15. Premi pun cukup terjangkau mulai dari Rp 688.000 per tahun dengan pilihan masa pembayaran Premi dalam 5, 10 atau 15 tahun. Tersedia juga pilihan Asuransi Tambahan dengan manfaat pembebasan Premi Dasar dan Asuransi Tambahan. 2. Asuransi Kesehatan Setelah memiliki asuransi jiwa, para ayah sebaiknya juga mempunyai asuransi kesehatan. Bagi ayah dengan pekerjaan sebagai karyawan, bisa mengecek terlebih dahulu fasilitas kesehatan yang diberikan oleh kantor. Pastikan manfaatnya sudah mencukupi untuk keluarga. Para ayah bisa menambah asuransi kesehatan swasta, agar bisa mendapatkan fasilitas yang optimal ketika harus dirawat di rumah sakit, terutama untuk anak. Dengan memiliki asuransi kesehatan swasta, ketika sakit tidak perlu meminta rujukan dari fasilitas kesehatan pratama terlebih dahulu dan juga tidak perlu menunggu antrian kuota per hari yang merupakan syarat dari program jaminan kesehatan dari pemerintah, sehingga para ayah dapat lebih efisien dan nyaman ketika berobat dan harapannya dapat segera pulih dan tidak menghambat produktivitas dalam bekerja. 3. Asuransi Penyakit Kritis Untuk para ayah yang budget alokasi asuransinya masih kurang dari 10 pendapatan, bisa melengkapi proteksi kesehatan dengan asuransi penyakit kritis. Dilihat dari usia, risiko penyakit kritis akan semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Namun sebelum memiliki asuransi penyakit kritis, sebaiknya cek saja terlebih dahulu riwayat penyakit kritis di dalam keluarga. Jika ada, maka sebaiknya bersiap, karena risiko terkena penyakit kritis turunan menjadi lebih besar.
Biasanya penyakit kritis pun membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama dan biaya yang lebih besar. Setelah mengetahui asuransi yang sebaiknya dimiliki para ayah, harapannya para ayah sudah bisa mengalokasikan budget untuk kebutuhan asuransi yang sesuai. Dalam menentukan premi, perlu juga mempertimbangkan komitmen dan kemampuan membayar premi tersebut agar manfaat asuransi bisa terus berjalan, dan dapat dinikmati ketika dibutuhkan.
Baca Juga: Allianz Indonesia Ingatkan Generasi Muda Disiplin Merencanakan Finansial Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Nina Dwiantika