KONTAN.CO.ID - Anak yang terinfeksi penyakit Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya atau misterius akan menunjukkan berbagai gejala. Hepatitis akut yang masih belum ditemukan penyebabnya atau misterius saat ini mengancam masyarakat khususnya anak-anak. Mengutip dari Instagram Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyakit ini pertama kali ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022 lalu.
Menyerang anak usia di bawah 17 tahun
Penyakit Hepatitis Akut ini mengerang anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun, yaitu antar umur 0-16 tahun. Kasus yang paling banyak adalah anak-anak usia di bawah 10 tahun. Virus yang menyebabkan penyakit ini sangat berbahaya. Hal ini disebabkan beberapa anak dilaporkan meninggal, bahkan 17 dari 170 anak yang terkena Hepatitis Akut membutuhkan transplantasi hati. Penyebab dari penyakit ini sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Setelah dilakukan pemeriksaan, virus hepatitis A, B, C, D, dan E bukanlah penyebab dari hepatitis akut tersebut. Dugaan awal berasal dari Adenovirus 41, SARS CoV-2, virus ABV, dan lain-lain. Adenovirus biasanya menular melalui saluran cerna dan saluran pernafasan. Cara penularan virus ini diduga dari droplet, air yang tercemar dan transmisi kontak.Gejala awal dan lanjutan Hepatitis Akut Anak
Menurut Kemenkes, anak yang terkena penyakit Hepatitis Akut umumnya akan menunjukkan beberapa gejala awal dan lanjutan. Gejala tersebut diantaranya: Gejala awal- Mual
- Muntah
- Diare berat
- Demam tinggi
- Air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat
- Warna mata dan kulit kuning
- Gangguan pembekuan darah
- Kejang
- Kesadaran menurun
Cara mencegah penularan hepatitis akut anak
Agar kesehatan anak tetap terjaga, orangtua perlu melakukan berbagai langkah pencegahan penularan hepatitis akut. Cara mencegah penyakit ini melalui saluran cerna yakni:- Sering mencuci tangan dengan sabun
- Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
- Tidak menggunakan alat makan secara bergantian dengan orang lain
- Menghindari kontak dengan orang sakit
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
- Mengurangi mobilitas
- Menggunakan masker saat bepergian
- Menjaga jarak dengan orang lain
- Menghindari keramaian atau kerumunan