MOMSMONEY.ID - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan gejala penyakit misterius yang sedang mewabah di Kongo dan menewaskan puluhan orang. Wabah penyakit misterius di Kongo yang mematikan membuat Hong Kong memperketat pemeriksaan di pintu masuk. Menurut WHO, pada 24 Oktober hingga 5 Desember 2024, Dinas Kesehatan Panzi, Provinsi Kwango, Republik Demokratik Kongo, mencatat 406 kasus penyakit yang tidak terdiagnosis.
WHO menyebutkan, penyakit misterius di Kongo tersebut dengan gejala:
- demam
- sakit kepala
- batuk
- pilek
- nyeri badan
"Semua kasus yang parah dilaporkan karena kekurangan gizi yang parah. Di antara kasus-kasus tersebut, 31 kematian telah tercatat," kata WHO dalam pernyataan resmi, dikutip Sabtu (14/12). Baca Juga:
Dunia Rentan Pandemi, Tahun Ini Saja Sudah Terjadi 17 Wabah Penyakit Berbahaya WHO menyebutkan, mayoritas kasus yang dilaporkan terjadi pada anak-anak, khususnya di bawah usia lima tahun. Wabah penyakit misterius itu terjadi di daerah pedesaan dan terpencil, dengan akses yang semakin terhambat karena musim hujan yang sedang berlangsung. Untuk mencapai daerah ini dari Kinshasa, Ibu Kota Kongo, melalui jalan darat memakan waktu sekitar 48 jam. Tantangan-tantangan ini, plus diagnosis yang terbatas di kawasan ini, WHO menyebutkan, telah menunda identifikasi penyebab utama penyakit misterius itu. "Tim tanggap cepat telah dikerahkan untuk mengidentifikasi penyebab wabah dan memperkuat responsnya," sebut WHO. Tim-tim tersebut mengumpulkan sampel untuk pengujian laboratorium, memberikan karakterisasi klinis yang lebih rinci dari kasus-kasus yang terdeteksi, juga menyelidiki dinamika penularan.
Baca Juga: Waspada Cacar Monyet Mpox, Begini Cara Penularan & Gejalanya Dan, secara aktif mencari kasus-kasus tambahan, baik di fasilitas kesehatan maupun di tingkat komunitas. Tim juga membantu perawatan pasien, komunikasi risiko, dan keterlibatan masyarakat. Hanya, mengingat gambaran klinis dan gejala yang dilaporkan serta sejumlah kematian terkait, WHO bilang, pneumonia akut, influenza, Covid-19, campak, dan malaria dianggap sebagai faktor penyebab potensial dengan malnutrisi sebagai faktor penyebabnya.
Malaria adalah penyakit umum di wilayah ini, dan mungkin menjadi penyebab atau berkontribusi terhadap kasus tersebut. "Uji laboratorium sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pastinya. Pada tahap ini, ada kemungkinan lebih dari satu penyakit berkontribusi terhadap kasus dan kematian," ungkap WHO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan