Ini hal-hal yang harus dilakukan saat isolasi mandiri



KONTAN.CO.ID - Belakangan ini, kasus COVID-19 di Indonesia mengalami lonjakan. Menurut data statistik covid19.go.id, angka kasus tekonfirmasi positif COVID-19 perhari di Indonesia sudah menginjak 47.899 kasus. Kendati demikian, seseorang yang terindikasi atau terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.

Isolasi mandiri dapat dilakukan setelah seseorang dinyatakan positif dengan syarat pasien tanpa gejala atau mengalami penyakit ringan hingga sedang. Namun, isoman juga dilakukan dengan pertimbangan berusia di bawah 60 tahun, tidak merokok, tidak obesitas, dan tidak memiliki penyakit lain seperti diabetes mellitus, kanker, penyakit paru-paru kronis, penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal kronis, dan imunosupresi.

Lalu, hal-hal apa saja yang perlu dilakukan saat isolasi mandiri?


Baca Juga: Tata cara isolasi mandiri di rumah yang benar bagi pasien Covid-19

Menghubungi Petugas Kesehatan

Saat Anda telah mendapatkan hasil positif COVID-19, segeralah berkonsultasi dengan dokter terdekat Anda.  Dengan melakukan konsultasi, Anda akan lebih tahu hal apa yang perlu dilakukan sesuai dengan petunjuk petugas medis. Dokter jugaberkompeten untuk memutuskan tindakan medis lanjutan terhadap pasien COVID-19, seperti melakukan pemeriksaan darah atau thorax. Anda juga akan mendapatkan resep obat yang nantinya dapat ditebus di apotek secara mandiri.

Biasanya, selain membekali pasien dengan resep obat dan vitamin, dokter juga akan memberikan nomor kontaknya sehingga pasien dapat berkonsultasi melalui telepon. Dengan ini kondisi pasien akan dapat dipantau langsung oleh dokter. Sebisa mungkin konsultasikan hal-hal penting kepada dokter, terutama makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Siapkan Kebutuhan Darurat

Dilansir dari kawalcovid19.id, Anda sebaiknya menyiapkan tas berisi barang-barang kebutuhan darurat jika sewaktu-waktu Anda harus pergi ke rumah sakit.  Barang tersebut bisa berisi KTP dan fotokopinya, kartu BPJS dan fotokopinya, kartu berobat di RS langganan, beberapa baju ganti, dan hal-hal lain yang mungkin akan Anda perlukan di rumah sakit. Dengan ini, akan memudahkan Anda untuk segera pergi ke rumah sakit bila diperlukan.

Baca Juga: Kenali Beberapa Gejala Akibat Terinfeksi Virus Corona, Menurut WHO

Menjaga Kebersihan Selama Isoman

Saat melakukan isoman, menjaga kebersihan pasien sangat penting untuk dilakukan. Terutama penggunaan perlengkapan pribadi. Pasien harus memiliki peralatan makan, handuk, dan seprai khusus untuk penggunaan pribadi. Jika sudah digunakan, barang-barang tersebut harus segera dicuci dengan menerapkan protokol kesehatan, misalnya orang yang membantu mencucikan harus selalu menggunakan sarung tangan dan masker ganda.

Selain itu, mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, dan membersihkan segala permukaan yang sering disentuh juga perlu dilakukan. Bersihkan permukaan benda dengan desinfektan setidaknya setiap hari.

Penanganan Sampah dari Pasien

Sampah yang dihasilkan dari pasien COVID-19 perlu masuk ke dalam kategori sampah medis yang tidak boleh dicampur dengan sampah biasa. Sebaiknya, Anda perlu melapor ke ketua RT agar dapat memberitahukan ke kelurahan bahwa terdapat pasien COVID-19 yang sedang isoman. Kelurahan akan membagikan kantong sampah berwarna kuning untuk menandai sampah medis. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19, khususnya di lingkungan RT setempat.

Jika tidak tersedia kantong plastik kuning, Anda bisa menyemprotkan desinfektan pada sampah dan kantong sampah sebelum dibuang dan diangkut oleh petugas kebersihan. Anda juga perlu menutup rapat kantong sampah agar isinya tidak berceceran.  

Hal-hal yang perlu diperhatikan lainnya saat isoman adalah  semua orang yang berhubungan dengan pasien COVID-19 dalam kurung waktu 48 jam perlu melakukan tes swab untuk memastikan adanya suspek. Selain itu, jika Anda tinggal serumah dengan anggota keluarga lain, sebaiknya Anda memiliki ruangan sendiri selama isoman. Penggunaan masker di dalam rumah juga dianjurkan selama isoman.

Selanjutnya: Bahaya Konsumsi Dosis Vitamin D Berlebih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anggi Miftasha