MOMSMONEY.ID - Tahun ajaran baru telah dimulai, ini artinya Anda akan bertemu dengan guru baru dari anak-anak Anda di sekolah. Ini juga menjadi babak baru soal drama sekolah anak-anak Anda. Di usia mereka yang masih kecil, anak-anak belum bisa menceritakan dengan baik apa yang mereka hadapi di sekolah. Sehingga orang tua akan cenderung mencari penjelasan melalui guru mereka.
Baca Juga: Ketahui 5 Tanda Orang dengan Aura dan Energi Negatif, Susah Tahan Emosi Namun sebelum Anda benar-benar membuka pintu komunikasi dengan guru mereka, ada baiknya mengetahui hal-hal yang sebaiknya tidak Anda katakan kepada para guru.
Ini adalah daftar kata-kata atau pertanyaan yang sebaiknya tak Anda katakan kepada para guru!
Bisakah Anda memberi anak saya tambahan nilai? Meminta tambahan nilai untuk anak Anda merusak pentingnya upaya konsisten dan memahami kebutuhan anak untuk berhasil. Ini akan memberikan kebiasaan belajar yang buruk bagi anak Anda. Sebaliknya, sebaiknya orang tua menerapkan sistem pekerjaan rumah dan membuat rencana untuk membantu anak sukses di masa depan dengab mengajukan pertanyaan pada guru “sumber daya apa yang dapat saya sediakan di rumah untuk membantu anak saya mengejar ketertinggalannya?” Anakku tidak akan pernah melakukannya, atau anakku tidak pernah bohong Orang tua harus bisa bersikap terbuka untuk mendengarkan hasil pengamatan guru tentang anak mereka. Sekolah sama seperti rumah. adalah tempat aman di mana anak-anak dapat membuat kesalahan dan belajari dari kesalahan tersebut. Jadi jika guru memberitahu suatu kejadian di sekolah itu bukan berarti guru menuduh anak dan mengkritik gaya asuh Anda. Anak saya menghabiskan seluruh waktu mereka untuk belajar. Kapan Anda akan menyadari mereka masih anak-anak? Tujuan adanya PR adalah untuk memperkuat konsep yang diajarkan di sekolah, mengajarkan nilai tanggung jawab dan manajemen waktu. Guru ingin anak didik mereka bisa menikmati masa kecil, namun mungkin terkadang terlalu banyak PR yang diberikan.
Baca Juga: Wajib Tahu 4 Tanda Penting Tempat Kerja Anda Toxic Ini, Berikut Ciri-Cirinya Sebaiknya Anda bertanya pada guru, strategi apa yang mereka rekomendasikan supaya rutinitasnya lebih seimbang. Ini akan jauh lebih efektif ketimbang menggunakan kalimat yang cenderung menuduh. Anak saya selalu mendapatkan nilai A. Kenapa Anda memberikan nilai yang buruk? Ingatlah bahwa guru menghabiskan berjam-jam di luar kelas untuk memberikan nilai pada tugas-tugas anak didiknya. Banyak dari mereka juga merupakan orang tua. Pertanyaan semacam ini seolah-olah membuat guru hanya memberi nilai dan mengabaikan proses belajar anak. Ingat juga bahwa mencapai nilai tinggi bisa semakin sulit karena materi yang juga semakin meningkat. Sehingga fokuslah pada upaya dan kemajuan anak dari pada hanya nilai. Saya ingin Anda memberitahu saya setiap kali nilai anak saya rendah Ingatlah bahwa guru menghabiskan banyak waktu di luar kelas untuk memberikan nilai. Selain itu guru juga memiliki aktivitas lain di luar pekerjaannya. Dengan banyaknya anak di ruang kelas, guru juga kesulitan mengirim email atau whatsapp untuk memberitahu mengenai nilai tugas. Cara ini juga merusak tujuan utama sekolah yaitu mengajarkan anak-anak menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawa atas pekerjaan mereka sendiri.
Baca Juga: 4 Tips Cara Terhindar dari Penipuan dan Scam Online biar Enggak Kena Tipu Bagaimana anak saya dibanding dengan teman-temannya? Sebaiknya jangan tanyakan hal ini kepada guru Anda. Ini bukan urusan Anda dan tidak ada hubungannya dengan proses belajar anak Anda. Lagi pula membandingkan anak bisa membuat anak jadi tidak merasa berharga. Ini bukan salah anak saya Pahamilah bahwa anak-anak mungkin memiliki perilaku yang berbeda di sekolah. Oleh sebab itu perlu sikap terbuka sebagai orang tua. Dengarkan dan diskusikan dengan baik mengenai perilaku anak Anda pada guru-guru mereka dan bantu anak Anda bisa mengelola konflik dengan baik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Benedicta Alvinta