BITUNG. Rencana pemerintah membangun 14 kawasan industri di luar pulau Jawa memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Hambatan yang dihadapi pengembang khususnya di wilayah III (Sulawesi, Maluku, NTT, Papua) antara lain keterbatasan infrastruktur, kualitas, jumlah sumber daya manusia terbatas sehingga biaya logistik tinggi. "Kebutuhan penangangan infrastruktur di 14 kawasan industri luar Jawa ini mencapai Rp 55,45 triliun," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di depan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Bitung, Kamis (30/4). Kebutuhan dana itu antara lain untuk sektor bandara sebesar Rp 8,200 Triliun, Pembangunan jalan Rp 8,08 triliun, pembangunan fasilitas dan jalur kereta api Rp 10,08 triliun, ketenagalistrikan Rp 10,48 triliun, pelabuhan sebesar Rp 17,66 triliun, serta sumber daya air sebesar Rp 939 miliar.
Ini hambatan pemerintah garap kawasan industri
BITUNG. Rencana pemerintah membangun 14 kawasan industri di luar pulau Jawa memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Hambatan yang dihadapi pengembang khususnya di wilayah III (Sulawesi, Maluku, NTT, Papua) antara lain keterbatasan infrastruktur, kualitas, jumlah sumber daya manusia terbatas sehingga biaya logistik tinggi. "Kebutuhan penangangan infrastruktur di 14 kawasan industri luar Jawa ini mencapai Rp 55,45 triliun," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di depan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Bitung, Kamis (30/4). Kebutuhan dana itu antara lain untuk sektor bandara sebesar Rp 8,200 Triliun, Pembangunan jalan Rp 8,08 triliun, pembangunan fasilitas dan jalur kereta api Rp 10,08 triliun, ketenagalistrikan Rp 10,48 triliun, pelabuhan sebesar Rp 17,66 triliun, serta sumber daya air sebesar Rp 939 miliar.