JAKARTA. Persoalan pemenuhan kebutuhan rumah dengan permintaan akan rumah adalah hal klasik yang sulit diatasi. Tengok saja catatan Perum Perumnas. Perumnas mencatat kebutuhan atau permintaan akan rumah sekitar 800 ribu unit per tahun. Sementara pasokan perumahan dari pengembang hanya 15 ribu unit per tahun."Nah, artinya adalah akar persoalan ada di suplai akan rumah. Presiden terpilih beserta kabinetnya harus punya komitmen atasi backlog itu," kata Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto, Jumat (18/7).Dia menambahkan, presiden terpilih beserta pemerintahan yang baru nanti harus menunjukkan pollitical will yang berpihak pada perumahan untuk rakyat. Salah satunya adalah dengan menjamin ketersediaan lahan."Lahan adalah bahan dasar utama dalam membangun perumahan. Sekarang ini di kota besar sudah sulit mencari lahan. Maka itu, perlu ada skema penyediaan lahan yang jelas," katanya.Terkait dengan Perumnas, pihaknya hanya meminta agar pemimpin Indonesia yang baru senantiasa mendukung program kerja Perumnas untuk menyediakan rumah murah.Asal tahu saja, hingga kini pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia sudah mencapai 400 lokasi pada 187 kota. Saat ini pembangunan difokuskan di luar Jakarta, seperti Depok, Bekasi, Antapani-Bandung, Panakukang-Makasar dan kota-kota lainnya. "Pertumbuhan properti nasional dalam lima tahun terakhir rata-rata 21%," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini harapan bos Perumnas buat presiden terpilih
JAKARTA. Persoalan pemenuhan kebutuhan rumah dengan permintaan akan rumah adalah hal klasik yang sulit diatasi. Tengok saja catatan Perum Perumnas. Perumnas mencatat kebutuhan atau permintaan akan rumah sekitar 800 ribu unit per tahun. Sementara pasokan perumahan dari pengembang hanya 15 ribu unit per tahun."Nah, artinya adalah akar persoalan ada di suplai akan rumah. Presiden terpilih beserta kabinetnya harus punya komitmen atasi backlog itu," kata Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto, Jumat (18/7).Dia menambahkan, presiden terpilih beserta pemerintahan yang baru nanti harus menunjukkan pollitical will yang berpihak pada perumahan untuk rakyat. Salah satunya adalah dengan menjamin ketersediaan lahan."Lahan adalah bahan dasar utama dalam membangun perumahan. Sekarang ini di kota besar sudah sulit mencari lahan. Maka itu, perlu ada skema penyediaan lahan yang jelas," katanya.Terkait dengan Perumnas, pihaknya hanya meminta agar pemimpin Indonesia yang baru senantiasa mendukung program kerja Perumnas untuk menyediakan rumah murah.Asal tahu saja, hingga kini pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia sudah mencapai 400 lokasi pada 187 kota. Saat ini pembangunan difokuskan di luar Jakarta, seperti Depok, Bekasi, Antapani-Bandung, Panakukang-Makasar dan kota-kota lainnya. "Pertumbuhan properti nasional dalam lima tahun terakhir rata-rata 21%," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News