JAKARTA. Bursa pencalonan direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) kian seru. Akan ada lima paket yang memperebutkan kursi direksi BEI. Kelima paket tersebut dipimpin oleh Samsul Hidayat, Abiprayadi Riyanto, Tito Sulistio, Reynaldi Hermansjah dan Ronald T Andi Kasim. Sayang kelima paket belum membeberkan visi dan misi yang diusung. Meski demikian, ada sejumlah harapan bagi Direksi baru BEI. Analis First Asia Capital, David Nathanael Sutyanto berharap jajaran direksi baru akan lebih responsif terhadap masalah yang berkaitan dengan pasar modal. "Jika ingin pasar modal lebih besar, maka security dalam transaksi juga harus ditingkatkan," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (12/4).
Kedua, David berharap marketing untuk pasar modal semakin digalakkan. Hal ini demi menggaet lebih banyak investor. BEI diharapkan lebih jeli melihat penyebab pasar modal kurang menarik bagi masyarakat, apakah karena faktor dari luar atau dari dalam BEI. Di Indonesia, investor asing masih menguasai pasar modal. Sedangkan pasar modal yang baik adalah yang dikuasai oleh investor lokal. Salah satu cara menggaet investor lokal, menurut David adalah dengan menggunakan istilah yang mudah dimengerti, yakni dengan bahasa Indonesia. Misalnya, dengan mengganti earning per share (EPS) dengan keuntungan per saham (KPS). Istilah bahasa Indonesia ini akan lebih memudahkan investor dalam memahami pasar modal. "Ke depan saya harap BEI bisa seperti perbankan yang menjangkau daerah pelosok," imbuhnya