Ini Harga BBM BP-AKR Terbaru Per 1 November 2023



KONTAN.CO.ID-JAKARTA.  BP-AKR menetapkan harga terbaru untuk produk bahan bakar minyaknya (BBM) pada Rabu (1/11). Lewat penyesuaian harga tersebut, semua produk BBM BP-AKR untuk semua wilayah kompak turun.

Brand & Communication Manager BP-AKR, Syahran Sidik Wahab, mengatakan bahwa penurunan harga dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan.

“Dalam melakukan penyesuaian harga, bp-AKR senantiasa mempertimbangkan beberapa faktor antara lain harga minyak dunia, biaya operasional dan kondisi pasar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (1/11).


Dengan adanya penetapan harga baru, BP Ultimate mengalami penurunan harga dari semula Rp 16.350 per liter menjadi Ro 15.270 per liter. Berikutnya, BP 92 turun dari Rp 14.580 per liter menjadi Rp 14.360 per liter, sementara BP Diesel turun dari Rp 17.240 per liter menjadi Rp 16.980 per liter.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Bergejolak, Harga BBM Nonsubsidi Bagaimana?

BP-AKR bukan satu-satunya badan usaha niaga migas yang menetapkan penurunan harga pada produk BBM non subsidi per 1 November 2023 ini. Langkah serupa juga dilakukan baik oleh Pertamina maupun badan-badan usaha niaga swasta. 

Ini terjadi di tengah berlangsungnya konflik Hamas Israel yang ditenggarai sempat membikin harga minyak mentah naik turun belakangan. Asal tahu, harga minyak mentah sempak kembali tembus US$ 90 per barel seturut memanasnya dinamika kawasan tersebut.

Tapi, menurut Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, penurunan harga BBM non subsidi pada Rabu (1/11) merupakan hal yang wajar. Sebab, penentuan harga BBM non subsidi ditentukan berdasarkan harga minyak mentah pada 2 bulan sebelumnya ketika harga minyak mentah dunia melesu. 

Faktor lainnya, penurunan harga BBM non subsidi juga bisa jadi berkaitan dengan strategi manajemen stok yang dilakukan oleh perusahaan.

“Mungkin pas belinya waktu itu 2 bulan ke belakang juga mereka mendapatkan harga yang lebih murah sehingga memang ada ruang untuk bisa menurunkan,”  terang Komaidi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/11).

Itulah sebabnya, Komaidi memperkirakan bahwa tren kenaikan harga minyak mentah yang terjadi belakangan baru akan terlihat dampaknya pada harga BBM non subsidi sebulan hingga 2 bulan ke depan.

“Bulan depan, atau bulan ke depan mungkin akan naik, karena kan pas perang ini agak sedikit naik dan nilai tukar rupiahnya juga kan relatif tinggi,” kata Komaidi.

Baca Juga: Harga BBM Non Subsidi Tak Boleh Melampaui Batas Atas yang Ditetapkan

Seperti diketahui, formula harga dasar dalam perhitungan jenis bahan bakar minyak umum (JBU) alias BBM non subsidi diatur dalam Keputusan Menteri ESDM No. 245 Tahun 2022. Mean of Plaits Singapore (MOPS) atau Argus menjadi salah satu komponen variabel dalam formula tersebut.

Perhitungannya menggunakan rata-rata harga publikasi MOPS atau Argus, dengan satuan US$ per barel periode tanggal 25 pada 2 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 24 1 bulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan.

Untuk jenis Bensin di bawah RON 95 dan jenis Minyak Solar CN 48, rumusnya adalah Mean of Plaits Singapore (MOPS) atau Argus + Rp 1.800,00/liter + Margin (10% dari harga dasar).

Sementara itu, jenis Bensin RON 95, jenis Bensin RON 98, dan jenis Minyak Solar CN 51 rumusnya MOPS atau Argus + Rp2.000,00/Iiter + Margin (10% dari harga dasar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .