KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan November 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca dagang pada bulan laporan sebesar US$ 2,62 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, kalau surplus neraca perdagangan tersebut didorong oleh nilai ekspor yang lebih besar daripada nilai impor. “Dan kenaikan berbagai harga komoditas, terutama komoditas andalan Indonesia ini memengaruhi nilai baik ekspor maupun impor,” ujar Suhariyanto, Selasa (15/12). Suhariyanto pun memerinci pergerakan harga komoditas pada bulan November 2020. Menurutnya, peningkatan nampak pada harga minyak mentah Indonesia di pasar global atau Indonesia Crude Price (ICP) pada bulan November 2020 yang sebesar US$ 40,67 per barel atau naik 6,83% mom dari bulan Oktober 2020 yang sebesar US$ 38,07 per barel.
Ini harga komoditas yang memengaruhi surplus neraca dagang November 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan November 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca dagang pada bulan laporan sebesar US$ 2,62 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, kalau surplus neraca perdagangan tersebut didorong oleh nilai ekspor yang lebih besar daripada nilai impor. “Dan kenaikan berbagai harga komoditas, terutama komoditas andalan Indonesia ini memengaruhi nilai baik ekspor maupun impor,” ujar Suhariyanto, Selasa (15/12). Suhariyanto pun memerinci pergerakan harga komoditas pada bulan November 2020. Menurutnya, peningkatan nampak pada harga minyak mentah Indonesia di pasar global atau Indonesia Crude Price (ICP) pada bulan November 2020 yang sebesar US$ 40,67 per barel atau naik 6,83% mom dari bulan Oktober 2020 yang sebesar US$ 38,07 per barel.