Ini hasil survei BI soal pertumbuhan ekonomi



JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2012 diproyeksikan tidak terlalu berpengaruh pada ekspansi kegiatan usaha awal tahun 2013.

Data hasil survei kegiatan dunia usaha yang dirilis Bank Indonesia (BI) menyebutkan, kuartal I tahun ini diproyeksikan terjadi ekspansi kegiatan usaha yang lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya.

Hasil survei BI itu menunjukkan, seluruh sektor ekonomi diperkirakan melakukan ekspansi pada kuartal I 2013, kecuali sektor jasa.


 "Ekspansi terbesar terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor pertanian, sektor perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan," jelas survei BI tersebut.

Begitu juga dengan proyeksi ekspansi usaha dalam enam bulan ke depan, yang diproyeksikan bakal lebih kondusif ketimbang kuartal IV 2012 lalu.

Perbaikan kondisi bisnis juga berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja. Survei BI menyebutkan, kuartal I 2013 penggunaan tenaga kerja diperkirakan meningkat seiring ekspansi usaha yang terjadi pada kuartal ini.

Penambahan tenaga kerja diperkirakan bakal terjadi hampir di seluruh sektor ekonomi, kecuali sektor jasa.

Akibat kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) dan upah minimum pekerja (UMP), pada kuartal I 2013 diperkirakan terjadi kenaikan harga jual dan kenaikan inflasi karena tingginya biaya produksi.

Sektor pengolahan, pertambangan dan penggalian diperkirakan menjadi sektor yang bakal mengalami kenaikan harga tertinggi.

Meski begitu, realisasi investasi pada semester I 2013 diperkirakan meningkat lebih tinggi dari semester II 2012 lalu, dimana investasi yang dilakukan ini sebagian besar merupakan investasi baru.

Sektor yang banyak berencana melakukan investasi pada semester I 2013 antara lain sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, sektor real estate dan jasa perusahaan.

Ekonom BII Juniman menuturkan, hasil survei BI ini sejalan dengan kondisi saat ini. Menurutnya, pada kuartal I 2013 kondisi bisnis mulai menggeliat. Jika pada kuartal IV 2012 korporasi banyak yang mengerem investasinya, maka pada kuartal I 2013 korporasi kembali menggenjot investasi.

Dari sisi global, kondisi ekonomi tahun ini juga diperkirakan lebih baik ketimbang tahun 2012 lalu. Beberapa indikator permintaan domestik seperti penjualan otomotif, dan penjualan semen terus meningkat pada kuartal I 2013.

"Kalau melihat kondisi saat ini, arus modal juga masih masuk yang tercermin dari kenaikan harga saham dan penurunan yield obligasi. Artinya, investasi masih naik," ungkap Juniman Selasa (19/2).

Meski inflasi diperkirakan lebih tinggi ketimbang tahun lalu, namun Juniman melihat inflasi tahun ini bisa terkendali di kisaran 5%. Begitu juga dengan nilai tukar rupiah yang saat ini melemah mengikuti fundamentalnya, namun fluktuasinya masih terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri