KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persoalan pengelolaan dana pensiun (Dapen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus bergulir. Terbaru, terdapat 4 dapen BUMN sedang dalam proses investigasi sebab imbal hasilnya hanya di bawah 4%. Pemerhati Dana Pensiun sekaligus Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Bambang Sri Mulyadi menyatakan bahwa keempat dapen BUMN yang memiliki imbal hasil di bawah 4% tersebut perlu dilakukan pemetaan atau analisis yang lebih teliti. “Karena sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 3 tahun 2015, sudah ada pembatasan terhadap investasi yang risikonya tinggi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/6).
Ini Instrumen Investasi Dapen yang Kerap Bermasalah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persoalan pengelolaan dana pensiun (Dapen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus bergulir. Terbaru, terdapat 4 dapen BUMN sedang dalam proses investigasi sebab imbal hasilnya hanya di bawah 4%. Pemerhati Dana Pensiun sekaligus Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Bambang Sri Mulyadi menyatakan bahwa keempat dapen BUMN yang memiliki imbal hasil di bawah 4% tersebut perlu dilakukan pemetaan atau analisis yang lebih teliti. “Karena sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 3 tahun 2015, sudah ada pembatasan terhadap investasi yang risikonya tinggi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/6).