Ini jajaran kabinet Prancis yang baru



PARIS. Peta politik Prancis mulai menyusun formasi jajaran kabinet baru Francois Hollande dilantik menjadi Presiden menggantikan Nicolas Sarkozy.Susunan kabinet anyar tersebut diumumkan Perdana Menteri Prancis yang baru Jean-Marc Ayrault. Sudah bsia ditebak, para loyalis Hollande-lah yang duduk di jabatan politis Prancis.Salah satunya adalah pimpinan tim kampanye Hollande, Pierre Moscovici yang ditunjuk sebagai menteri keuangan dan mantan perdana menteri Laurent Fabius dipercaya menjadi menteri luar negeri.Kesetaraan genderSeperti dijanjikan, Ayrault memberikan hampir setengah posisi kursi kabinetnya kepada kaum perempuan. Dari 34 posisi menteri, 17 diantaranya dipercayakan kepada kaum perempuan. Di antaranya untuk posisi menteri kehakiman, kebudayaan, lingkungan serta olah raga.Christiane Taubira, anggota parlemen dari wilayah Guyana Prancis ditunjuk sebagai menteri kehakiman. Kabarnya, Taubira pernah menolak posisi ini ketika Sarkozy menawarkan posisi tersebut lima tahun silam.Adapun Nicole Bricq dipercaya sebagai menteri lingkungan, sedangkan Marisol Touraine, yang berusia 53 tahun akan memimpin kementerian sosial.Sementara itu, kementerian kebudayaan akan diisi Aurelie Filippetti, dan Najat Vallaud-Belkacem, yang baru berusia 34 tahun, bakal mengemban tanggungjawab sebagai menteri non departemen yang menguruisi soal hak-hak perempuan.Posisi lain yang dipercayakan kepada kaum perempuan adalah kursi kementerian pendidikan tinggi yang dipercayakan kepada Genevieve Fioraso.Kolega HollandeSejumlah pos kementerian penting diberikan kepada orang-orang yang disebut memiliki kedekatan khusus dengan Hollande. Menteri Pertahanan, misalnya, akan ditempati sosok Jean-Yves Le Drian, pimpinan dewan kota praja di wilayah Brittany.Kolega setia Hollande lainnya adalah Stephane Le Foll yang didapuk sebagai menteri pertanian. Sementara Manuel Valls, yang selama ini menjadi juru bicara kantor perdana menteri menduduki pos menteri dalam negeri.Nama lain yang selama ini disebut sebagai orang dekat Hollande adalah Vincent Peillon, 51 tahun, mantan guru besar bidang filsafat di sebuah perguruan tinggi, yang berperan memberikan masukan kepada tim kampanye Holland terkait usulan penciptaan lapangan kerja sebanyak 60,000 bagi lulusan sekolah pada lima tahun ke depan.Michel Sapin, mantan menteri pada pemerintahan sosialis Jospin sekitar 10 tahun silam, ditunjuk sebagai menteri perburuhan.Barangkali yang agak mengejutkan adalah penolakan politisi senior Partai Sosialis Prancis, Martine Aubry yang menolak posisi menteri yang disodorkan kepadanya.Selama ini Aubry dikenal sebagai pesaing utama Jean-Marc Ayrault untuk memperebutkan posisi jabatan perdana menteri. Dia juga pernah menantang Hollande saat proses awal pemilihan presiden di dalam internal Partai Sosialis Prancis.Jam terbang Aubry di dunia politik, diawali saat dia menjadi walikota Lille. Dia juga telah memimpin Partai Sosialis sejak 2008 serta berperan penting saat menduduki jabatan menteri dalam peemrintahan sosialis Lionel Jospin, 1997-2002.Sebagai menteri perburuhan, Aubry pernah melahirkan kebijakan 35 jam kerja setiap pekan.Semula dia disebut-sebut akan menduduki pos menteri, rupanya dia menolak.Atas peristiwa ini, Aubry berterus terang bahwa saat ini dia akan tetap menjadi pemimpin Partai Sosialis. "Saya telah berdedikasi untuk kemenangan Francois Hollande, dan saya akan mengulanginya lagi dalam pemilihan parlemen," tandasnya.


Editor: