Ini jaring pengaman yang dijanjikan Jokowi untuk tanggulangi dampak Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan sejumlah jaring pengaman untuk menanggulangi dampak ekonomi virus corona (Covid-19).

Penyebaran Covid-19 menekan pendapatan masyarakat, khusunya bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal, pekerja harian, dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Jokowi minta percepat bansos untuk pekerja informal hingga pedagang asongan


Karenanya, "Kita siapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat lapisan bawah agar mampu memenuhi kebutuhan pokok dan menjaga daya beli," terang Jokowi saat memberikan keterangan resmi di Istana Bogor, Selasa (31/3).

Jaring pengaman sosial yang diberikan adalah, pertama, penambahan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dari 9,2 juta KPM menjadi 10 juta KPM mulai April 2020. Selain itu besaran manfaat juga dinaikkan sebesar 25% berdasarkan komponen yang ada.

Pemegang kartu sembako juga akan ditambah dari 15,2 juta penerima menjadi 20 juta. Nilainya naik 33% dari Rp 150.000 menjadi Rp 200.000 per penerima manfaat berlaku selama sembilan bulan.

Anggaran untuk kartu pra kerja juga dinaikkan oleh pemerintah dari Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun. Nantinya akan mampu digunakan untuk 5,6 juta peserta.

"Nilai manfaatnya dari Rp 650.000 sampai Rp 1 juta selama empat bulan ke depan," terang Jokowi.

Baca Juga: Tiga bulan ke depan tagihan listrik 450 VA gratis, pelanggan 900 VA diskon 50%

Selain itu ada pula bantuan di sektor kelistrikan. Pelanggan listrik 450 volt ampere (VA) akan digratiskan selama tiga bulan ke depan, sedangkan pelanggan listrik 900 VA mendapat diskon 50%.

Jaring pengaman sosial juga menyediakan alokasi anggaran untuk sembako dan kebutuhan pokok. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi