JAKARTA. BNI Syariah tetap optimistis mengejar target bisnis walaupun Bank Indonesia akan memberlakukan pembatasan rasio kredit alias Finance to Value (FTV) bagi bank syariah mulai April mendatang. Executive Vice President BNI Syariah Kukuh Rahardjo memaparkan, perusahaannya yakin, target dari kredit pembiayaan rumah (KPR) perseroan bisa tumbuh. "BNI Syariah optimistis (KPR) tumbuh 20%-30 %," kata Kukuh di Jakarta, Senin (14/1). Menurut Kukuh, KPR yang dipilih masyarakat di BNI Syariah umumnya ada pada harga Rp 250 juta sampai Rp 300 juta. "Dan kebanyakan rumah pertama," jelas Kukuh.
Ini jawaban BNI Syariah soal FTV
JAKARTA. BNI Syariah tetap optimistis mengejar target bisnis walaupun Bank Indonesia akan memberlakukan pembatasan rasio kredit alias Finance to Value (FTV) bagi bank syariah mulai April mendatang. Executive Vice President BNI Syariah Kukuh Rahardjo memaparkan, perusahaannya yakin, target dari kredit pembiayaan rumah (KPR) perseroan bisa tumbuh. "BNI Syariah optimistis (KPR) tumbuh 20%-30 %," kata Kukuh di Jakarta, Senin (14/1). Menurut Kukuh, KPR yang dipilih masyarakat di BNI Syariah umumnya ada pada harga Rp 250 juta sampai Rp 300 juta. "Dan kebanyakan rumah pertama," jelas Kukuh.