JAKARTA. Indonesia Research Center (IRC) mengklaim bahwa quick count atau hitung cepat yang dilakukannya pada Pemilu Presiden 2014 telah sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan oleh Komisi Pemilihan Umum. IRC membantah hasil hitung cepat itu dipengaruhi oleh afiliasi dengan pihak tertentu.Peneliti IRC, Natalia Tristanto, mengatakan, metodologi yang dipakai IRC tidak pernah berubah dan sesuai dengan ketentuan dari KPU. "Kalau hasil quick count itu ada perbedaan, itu wajar karena quick count hanya memberikan gambaran, bukan keadaan sesungguhnya. Di situ kan ada margin error," ujar Natalia, Jumat (11/7) pagi.Menurut Natalia, margin of error hitung cepat IRC pada pemilu presiden ini sebesar 1-2% dengan tingkat kepercayaan 95%. Jumlah sampel yang digunakan mencapai 2.000 tempat pemungutan suara yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Penarikan sampel dilakukan dengan acak bertingkat (multistage random sampling) dengan memperhatikan proporsi jumlah daftar pemilih tetap di setiap provinsi."Dengan tingkat kepercayaan 95%, artinya akurasinya bukan 100%. Metodologi ini boleh ditanyakan ke KPU karena waktu menyertifikasi lembaga kami, kami wajib menyerahkan metodologi riset atau quick count dan sampel-sampel yang ditarik pun itu wajib diserahkan ke KPU," ujar Natalia.Menurut Natalia, metodologi itu dilakukan IRC dalam setiap quick count yang pernah dilakukan lembaga itu. Sebelumnya, IRC sudah melakukan quick count di Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran kedua, Pilkada Bali, Pilkada Jawa Barat, Pilkada Jawa Timur, dan pemilu legislatif 2014.Mengenai keterkaitan IRC dengan perusahaan milik Hary Tanoesodibjo, Natalia mengatakan bahwa IRC memang berkantor di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Namun, hal itu bukan berarti IRC berafiliasi dengan MNC Group milik Hary Tanoe."IRC itu unit bisnis yang berdiri sendiri, tidak ada dia berada dalam MNC grup. Kami berdiri sendiri, walaupun kantor kami di MNC bukan berarti kami berafiliasi ke MNC Group juga. Akta pendiriannya bisa dicek ke KPU juga," kata Natalia.IRC merupakan salah satu lembaga survei yang digunakan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Berdasarkan hasil hitung cepat IRC, Prabowo-Hatta unggul dengan dukungan 51,11% dan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat 48,89% suara. Hasil ini berbeda dari delapan lembaga survei yang melakukan hitung cepat Pilpres 2014. Delapan lembaga survei tersebut menyatakan Jokowi-JK unggul atas Prabowo-Hatta (Sabrina Asril)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini jawaban IRC atas quick count unggulkan Prabowo
JAKARTA. Indonesia Research Center (IRC) mengklaim bahwa quick count atau hitung cepat yang dilakukannya pada Pemilu Presiden 2014 telah sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan oleh Komisi Pemilihan Umum. IRC membantah hasil hitung cepat itu dipengaruhi oleh afiliasi dengan pihak tertentu.Peneliti IRC, Natalia Tristanto, mengatakan, metodologi yang dipakai IRC tidak pernah berubah dan sesuai dengan ketentuan dari KPU. "Kalau hasil quick count itu ada perbedaan, itu wajar karena quick count hanya memberikan gambaran, bukan keadaan sesungguhnya. Di situ kan ada margin error," ujar Natalia, Jumat (11/7) pagi.Menurut Natalia, margin of error hitung cepat IRC pada pemilu presiden ini sebesar 1-2% dengan tingkat kepercayaan 95%. Jumlah sampel yang digunakan mencapai 2.000 tempat pemungutan suara yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Penarikan sampel dilakukan dengan acak bertingkat (multistage random sampling) dengan memperhatikan proporsi jumlah daftar pemilih tetap di setiap provinsi."Dengan tingkat kepercayaan 95%, artinya akurasinya bukan 100%. Metodologi ini boleh ditanyakan ke KPU karena waktu menyertifikasi lembaga kami, kami wajib menyerahkan metodologi riset atau quick count dan sampel-sampel yang ditarik pun itu wajib diserahkan ke KPU," ujar Natalia.Menurut Natalia, metodologi itu dilakukan IRC dalam setiap quick count yang pernah dilakukan lembaga itu. Sebelumnya, IRC sudah melakukan quick count di Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran kedua, Pilkada Bali, Pilkada Jawa Barat, Pilkada Jawa Timur, dan pemilu legislatif 2014.Mengenai keterkaitan IRC dengan perusahaan milik Hary Tanoesodibjo, Natalia mengatakan bahwa IRC memang berkantor di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Namun, hal itu bukan berarti IRC berafiliasi dengan MNC Group milik Hary Tanoe."IRC itu unit bisnis yang berdiri sendiri, tidak ada dia berada dalam MNC grup. Kami berdiri sendiri, walaupun kantor kami di MNC bukan berarti kami berafiliasi ke MNC Group juga. Akta pendiriannya bisa dicek ke KPU juga," kata Natalia.IRC merupakan salah satu lembaga survei yang digunakan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Berdasarkan hasil hitung cepat IRC, Prabowo-Hatta unggul dengan dukungan 51,11% dan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat 48,89% suara. Hasil ini berbeda dari delapan lembaga survei yang melakukan hitung cepat Pilpres 2014. Delapan lembaga survei tersebut menyatakan Jokowi-JK unggul atas Prabowo-Hatta (Sabrina Asril)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News