JAKARTA. Pabrikan telepon seluler pintar (smatphone) PT Research In Motion Indonesia akhirnya angkat suara terkait penyebab gangguan jaringan BlackBerry pada awal Juli ini. "Ada kesalahan konfigurasi. Sebab, pemeliharaan (maintenance) konfigurasi ada yang terkendala," ungkap Kusuma Lienandjaja, Director Government Relations Indonesia kepada wartawan, Jumat malam (19/7). Dia bilang maintenance tersebut dilakukan oleh BlackBerry pusat di Kanada. Lebih lanjut lagi, Kusuma menjelaskan, pemeliharaan tersebut dilakukan BlackBerry khusus jaringan di Indonesia. "Kami sebutnya relay untuk negara ini, seperti Indonesia. Ini seperti BTS (Based Transceiver Station) untuk wilayah sendiri," jelasnya. Kusuma cerita, saat pemeliharaan relay khusus Indonesia itu dilakukan, pesan dan data yang dikirimkan pelanggan (trafik) terus berjalan. "Makanya, banyak pesan dan email yang tidak dapat dikirim," ungkapnya. Kusuma mengaku pihaknya sudah bertemu jajaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk membicarakan gangguan jaringan tersebut. Mulai dari Tifatul Sembiring, Menkominfo dan Ashwin Sasongko, Dirjen Aplikasi Informatika. Dia bilang, dalam pertemuan tersebut tidak disinggung soal ganti rugi kepada masyarakat terkait gangguan jaringan tersebut. "Kami belum dapat surat resmi mengenai kompensasi. Yang penting pelayanan ke depannya," tegas Kusuma.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini jawaban RIM soal gangguan jaringan blackberry
JAKARTA. Pabrikan telepon seluler pintar (smatphone) PT Research In Motion Indonesia akhirnya angkat suara terkait penyebab gangguan jaringan BlackBerry pada awal Juli ini. "Ada kesalahan konfigurasi. Sebab, pemeliharaan (maintenance) konfigurasi ada yang terkendala," ungkap Kusuma Lienandjaja, Director Government Relations Indonesia kepada wartawan, Jumat malam (19/7). Dia bilang maintenance tersebut dilakukan oleh BlackBerry pusat di Kanada. Lebih lanjut lagi, Kusuma menjelaskan, pemeliharaan tersebut dilakukan BlackBerry khusus jaringan di Indonesia. "Kami sebutnya relay untuk negara ini, seperti Indonesia. Ini seperti BTS (Based Transceiver Station) untuk wilayah sendiri," jelasnya. Kusuma cerita, saat pemeliharaan relay khusus Indonesia itu dilakukan, pesan dan data yang dikirimkan pelanggan (trafik) terus berjalan. "Makanya, banyak pesan dan email yang tidak dapat dikirim," ungkapnya. Kusuma mengaku pihaknya sudah bertemu jajaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk membicarakan gangguan jaringan tersebut. Mulai dari Tifatul Sembiring, Menkominfo dan Ashwin Sasongko, Dirjen Aplikasi Informatika. Dia bilang, dalam pertemuan tersebut tidak disinggung soal ganti rugi kepada masyarakat terkait gangguan jaringan tersebut. "Kami belum dapat surat resmi mengenai kompensasi. Yang penting pelayanan ke depannya," tegas Kusuma.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News