Ini jeroan reksadana saham syariah offshore MMI



Jakarta. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menelurkan reksadana saham syariah asing. Hal ini guna memanfaatkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 19/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksadana Syariah.

Produk yang bertajuk Mandiri Global Sharia Equity Dollar ini akan menggunakan acuan Dow Jones Islamic Index. Perusahaan telah memperoleh izin efektif dari OJK pada April 2016.

Muhammad Hanif, Direktur Utama MMI mengungkapkan, dalam meracik reksadana teranyar ini, perusahaan bakal fokus pada efek saham syariah offshore. Sehingga mereka berencana mengalokasikan dana hampir 100% pada saham syariah luar negeri.


Berdasarkan POJK Nomor 19/POJK.04/2015, manajer investasi memang leluasa menempatkan aset 51% - 100% pada efek saham syariah offshore. “Sebelumnya, reksadana saham syariah hanya bisa berinvestasi maksimal 15% di luar negeri,” tuturnya.

Sesuai dengan indeks acuannya, MMI akan memarkirkan aset hampir 50% pada saham syariah dari negara Amerika Serikat (AS). Sektor saham yang menjadi incaran berasal dari sektor teknologi informasi dan healthcare.

M Ari Adil, Product Development & Management MMI menambahkan, Mandiri Global Sharia Equity Dollar juga akan berinvestasi pada saham negara-negara yang tergabung dengan International Organization of Securities Commissions (IOSCO).

Ari mengakui, perusahaan memang belum memiliki pengalaman yang cukup untuk mengelola portofolio efek syariah asing. Oleh karena itu, dalam meracik Mandiri Global Sharia Equity Dollar, perusahaan menggandeng J.P. Morgan Asset Management (Singapore) Limited sebagai technical advisor.

Ari menjelaskan, J.P. Morgan Asset Management bakal membantu MMI untuk mengkaji perekonomian dunia, memilih industri, negara dan perusahaan mana saja yang layak digenggam.

“Pihak J.P. Morgan Asset Management akan memberikan riset dan saran investasi bagi kami. Mereka memiliki tim global sejak tahun 1998 dengan cabang lebih dari 30 negara di dunia,” paparnya.

Menurut Ari, produk anyar ini bakal sesuai bagi investor yang ingin memarkirkan dana pada efek saham syariah luar negeri untuk diversifikasi. Apalagi reksadana tersebut berdenominasi dollar AS. Sehingga akan cocok bagi investor yang memiliki kebutuhan valas dalam waktu mendatang. Semisal untuk sekolah di luar negeri, naik haji, dan sebagainya.

MMI menargetkan, hingga akhir tahun 2016, Mandiri Global Sharia Equity Dollar dapat meraup dana kelolaan sebanyak US$ 15 juta – US$ 20 juta. Perusahaan berharap, untuk jangka panjang, produk ini dapat memberikan alpha sebesar 1% di atas indeks acuannya.

Investor yang berminat mengoleksi reksadana ini dapat melakukan pembelian awal minimal US$ 10.000. Mandiri Global Sharia Equity Dollar menggunakan bank kustodian Citi Indonesia. “Ada empat hingga lima agen penjual yang berminat memasarkan produk ini,” pungkas Hanif.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto