Ini jurus Bentoel Internasional Investama (RMBA) memperbaiki kinerja fundamental



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) optimistis dapat memperbaiki kinerja fundamental dengan merestrukturasi perusahaan dan mengoptimalkan produksi.

Head of Government Affair RMBA Iwan Kendrawaran Kaldjat menjelaskan, istilah konsultasi manajemen yang sebelumnya beredar merupakan bahasa legal dari holding company untuk upaya restrukturisasi perusahaan.

"Pada dasarnya, Bentoel bukan membuat bisnis baru, melainkan mengonsolidasikan beberapa anak perusahaannya," jelasnya saat ditemui Kontan.co.id di Malang, Jumat (5/7).


Menurut Iwan, ini bagian dari upaya efisiensi sehingga perusahaan holding bertugas untuk mengoordinasi, sedangkan anak usaha akan melaksanakan proses produksi dan distribusi.

Iwan bilang sejatinya kegiatan usaha RMBA akan lebih jelas, sederhana, dan efisien. Upaya merampingkan perusahaan adalah salah satu cara untuk memperbaiki kinerja fundamentalnya.

Asal tahu saja, sebelumnya dari 16 perusahaan yang ada dikonsolidasikan menjadi empat perusahaan. Iwan berharap tahun ini, RMBA dapat meningkatkan value ekspor sebesar US$ 1,8 juta sampai US$ 1,9 juta.

Adapun upaya lain yang dilakukan RMBA adalah investasi pabrik dan teknologi Dried Ice Expanded Tobacco (DIET) yang bertaraf internasional di Malang.

Pada 2013 dan 2015, British American Tobacco (BAT) menyuntikkan modal ke Bentoel Group dengan total sebesar Rp 13,2 triliun untuk pabrik ini.

Saat ini utilisasi pabrik DIET sudah mencapai 92% dan produksi tembakau DIET mayoritas ekspor ke 16 negara di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah yang berafiliasi BAT.  Nilai ekspornya mencapai lebih dari Rp 4 triliun.

Kepala Operasional DIET Andi Wongso menyatakan secara keseluruhan Bentoel Group memiliki 7 pabrik di Malang, salah satunya adalah Bentoel Internasional Investama (BINI) dan DIET.

"Dari pabrik BINI, Bentoel Group telah melakukan ekspor ke 19 negara yang salah satu negara tujuannya adalah Jepang dan Korea," jelasnya.

Andi menjelaskan dalam satu tahun pabrik BINI dapat memproduksi lebih dari puluhan miliar batang rokok. Ke depannya RMBA optimistis dapat menjadi  pusat ekspor (export hub) Bentoel Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto