JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalokasikan dana Rp 350 miliar untuk mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan. BNPB pun sudah menyiapkan sejumlah jurus mengatasi kebakaran yang hampir saban tahun terjadi ini. Kepala Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan kebakaran hutan dan lahan banyak terjadi di pulau Sumatera dan Kalimantan. Berdasarkan data tahun 2006-2014, pola hotspot atau titik panas di Sumatera dominan terjadi pada Juni - Oktober, sedangkan di Kalimantan pada Agustus - Oktober. Khusus di Riau, hotspot banyak terjadi di bulan Februari-Maret sehingga menimbulkan bencana asap. "99% penyebab kebakaran hutan dan lahan ada dibakar oleh oknum," ujarnya.
Ini jurus BNPB atasi kebakaran hutan tahun ini
JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalokasikan dana Rp 350 miliar untuk mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan. BNPB pun sudah menyiapkan sejumlah jurus mengatasi kebakaran yang hampir saban tahun terjadi ini. Kepala Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan kebakaran hutan dan lahan banyak terjadi di pulau Sumatera dan Kalimantan. Berdasarkan data tahun 2006-2014, pola hotspot atau titik panas di Sumatera dominan terjadi pada Juni - Oktober, sedangkan di Kalimantan pada Agustus - Oktober. Khusus di Riau, hotspot banyak terjadi di bulan Februari-Maret sehingga menimbulkan bencana asap. "99% penyebab kebakaran hutan dan lahan ada dibakar oleh oknum," ujarnya.