KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) gagal mencapai target penyaluran pinjaman atau Outstanding Loan (OSL) pada akhir 2017 lalu. Dari target sebesar Rp 38,5. Tahun lalu Pegadaian hanya mampu menyalurkan pinjaman Rp 37 triliun. Berbeda dengan 2017 lalu yang hanya mencapai pertumbuhan 4% di akhir tahun. Tahun ini Pegadaian optimis bisa mencapai pertumbuhan OSL di angka 17,7%. Direktur Keuangan dan Tekonologi Pegadaian, Teguh Wahyono bilang, pihaknya menargetkan pertumbuhan OSL di angka Rp 45 triliun. Sebab perusahaan itu akan mencoba melakukan penetrasi di segmen yang selama ini tidak terjangkau pegadaian. "Jadi kami punya ada beberapa inisiatif baru," kata Teguh saat dihubungi Kontan.co.id pada Kamis (4/1). Pegadaian telah mencanangkan strategi untuk melakukan perluasan pasar di 2018. Setidaknya ada tiga program yang akan dimaksimalkan di tahun 2018. Pertama, Pegadaian akan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada di pasar. Teguh menyebutnya sebagai agen. Ia menargetkan agen yang tersebar di tahun 2018 akan mencapai 6.000. "Agen yang sesuai keahliannya, ya sepeda motor, toko emas, toko elektronik, dan sebagainya," jelas Teguh. Pemanfaatan agen yang sesuai spesialisasinya memiliki alasan utama. Teguh mencontohkan, Pemanfaatan toko emas sebagai agen Pegadaian, khusus untuk menaksir harga emas.
Ini jurus Pegadaian agar pinjaman tembus Rp 45 T
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) gagal mencapai target penyaluran pinjaman atau Outstanding Loan (OSL) pada akhir 2017 lalu. Dari target sebesar Rp 38,5. Tahun lalu Pegadaian hanya mampu menyalurkan pinjaman Rp 37 triliun. Berbeda dengan 2017 lalu yang hanya mencapai pertumbuhan 4% di akhir tahun. Tahun ini Pegadaian optimis bisa mencapai pertumbuhan OSL di angka 17,7%. Direktur Keuangan dan Tekonologi Pegadaian, Teguh Wahyono bilang, pihaknya menargetkan pertumbuhan OSL di angka Rp 45 triliun. Sebab perusahaan itu akan mencoba melakukan penetrasi di segmen yang selama ini tidak terjangkau pegadaian. "Jadi kami punya ada beberapa inisiatif baru," kata Teguh saat dihubungi Kontan.co.id pada Kamis (4/1). Pegadaian telah mencanangkan strategi untuk melakukan perluasan pasar di 2018. Setidaknya ada tiga program yang akan dimaksimalkan di tahun 2018. Pertama, Pegadaian akan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada di pasar. Teguh menyebutnya sebagai agen. Ia menargetkan agen yang tersebar di tahun 2018 akan mencapai 6.000. "Agen yang sesuai keahliannya, ya sepeda motor, toko emas, toko elektronik, dan sebagainya," jelas Teguh. Pemanfaatan agen yang sesuai spesialisasinya memiliki alasan utama. Teguh mencontohkan, Pemanfaatan toko emas sebagai agen Pegadaian, khusus untuk menaksir harga emas.