Ini jurus pemerintah genjot produksi ikan hias



YOGYAKARTA. Setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pemerintah guna menjadikan Indonesia sebagai pengekspor ikan hias terbesar di dunia. Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengatakan, langkah yang untuk mengenjot produksi tersebut antara lain, Pertama, penguatan produksi dengan cara menyediakan induk-induk unggul ikan hias. 

Induk unggul dapat di produksi melalui penerapan teknologi sehingga ikan tahan terhadap serangan penyakit dan ikan menjadi lebih menarik. Karena keunggulan yang ditawarkan oleh ikan hias adalah keindahan dan keunikannya. Tugas dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup DJPB salah satunya adalah menghasilkan induk unggul ikan hias ini. 

Kedua, meningkatkan permodalan. Permodalan sangat dibutuhkan untuk memajukan dan membesarkan suatu usaha budidaya. Peran perbankan diperlukan untuk memberikan suntikan modal kepada para pembudidaya ikan hias. Kita akan terus mendorong perbankan untuk menyentuh pembudidaya ikan hias, karena usaha ini juga memiliki prospek yang cukup bagus.


Ketiga, hillirisasi industri ikan hias yakni berupa pemasaran. Tanpa memperhatikan pasar ikan hias, maka produksi yang sudah meningkat dengan kualitas yang bagus akan terhambat karena terkendala dengan pasar dan pemasaran. "Jika sektor hulu hingga hillirinya bisa dikuasasi otomatis untuk mencapai target menjadi pengekspor ikan hias terbesar dunia bukan suatu hal yang mustahi," ujar Slamet.

Lebih jauh Slamet mengatakan bahwa untuk mendukung pengembangan dan penerapan teknologi budidaya ikan hias yang sesuai dengan standar, saat ini telah terbit Standard Nasional Indonesia (SNI) produksi dan pakan ikan hias sebanyak 10 judul (ikan hias coridoras, koi, koki, cupang, discus, black ghost, angle fish, clown fish, arwana super red dan pakan koi).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto