Ini Jurus SKK Migas Tingkatkan Cadangan Migas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu MInyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyiapkan sejumlah jurus untuk menjaga cadangan migas supaya tidak terus menurun.

Sekretaris SKK Migas Shinta Damayani mengatakan, eksplorasi migas itu sangat penting karena efeknya tidak instan atau langsung dirasakan produksinya dalam jangka pendek. Dia bilang, dampak eksplorasi migas baru akan dirasakan 5 tahun kemudian.

“Sering kita dengar cadangan migas tinggal 10 tahun lagi, saya denger dari zaman SMA tapi kok 10 tahun enggak habis-habis? Karena kita tetap eksplorasi, kita tambah terus cadangannya,” jelasnya dalam acara Diskusi Investasi Hulu Migas Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (14/2).


Baca Juga: Ini Sumber-Sumber Pasokan Gas untuk Industri dan Smelter Dalam Jangka Panjang

Lewat eksplorasi ini, Shinta mengatakan, reserves replacement ratio (RRR) migas selalu di atas 100%. “Makanya eksplorasi sangat penting harus dilaksanakan sekarang,” ujarnya.

Dia menjelaskan lebih lanjut, patokan atau indikasi yang membuktikan eksplorasi berhasil atau tidak ialah dari jumlah pemboran. Sejak 2020-2022 realisasi jumlah sumur eksplorasi terus meningkat. Adapun SKK Migas menargetkan jumlah pengeboran sumur eksplorasi meningkat hingga 90% di sepanjang 2023.

Di 2022, SKK Migas mencatatkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 30 sumur, kemudian di 2023 akan naik signifikan menjadi 57 sumur. Adapun investasi eksplorasi di tahun lalu sebesar US$ 0,8 miliar dan diproyeksikan akan menjadi US$ 1,7 miliar di 2023 atau meningkat 112% yoy.

“Ini penggambaran eksplorasi yang dengan meningkatkan investasi, jumlah sumur, dan penambahan cadangan sehingga yang 10 tahun lagi itu akan maju terus, tidak akan habis,” kata Shinta.

Shinta menyebutkan, penemuan sumur eksplorasi di 2022 ini cukup banyak di mana total sumberdaya mencapai 579 MMBOE. Penemuan ini diharapkan bisa mendorong kegiatan eksplorasi lanjutan. Diharapkan melalui SKK Migas dan pemerintah dapat mempercepat komersialisasi sehingga bisa cepat dinikmati.

Di tahun lalu ditemukan Sumur Timpan I Andaman yang diharapkan menjadi sumber migas yang dapat membuka potensi area Andaman II. Selain itu, penemuan Pertamina EP di Papua juga dinilai sebagai suatu play opener di wilayah sana.

Baca Juga: Cadangan Minyak RI Diperkirakan Bertahan 9-10 Tahun, Potensi Area Baru Masih Banyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat