Ini Kata Analis Anugerah Sekuritas Soal Potensi Penjualan dan Kupon Sukuk Ritel SR021



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sukuk Ritel (SR) seri SR021 akan segera diterbitkan pada 23 Agustus - 18 September 2024 (tentative). Penawaran produk Surat Berharga Negara (SBN) Ritel ini diproyeksi masih akan diterima baik oleh masyarakat.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai, potensi penawaran SR021 masih akan baik diterima masyarakat. Hal itu karena pendalaman pasar Surat Berharga Negara (SBN) ritel terus lebih baik.

“Dari sisi serapan, saya memperkirakan SR021 bisa mencapai sekitar Rp 15 triliun – Rp 20 triliun,” ujar Ramdhan kepada Kontan.co.id, Kamis (1/8).


Baca Juga: Segera Ditawarkan, Penjualan SR021 Diproyeksi Bisa Mencapai Rp 24 Triliun

Menurut Ramdhan, kemungkinan penjualan SR021 mencapai Rp 20 triliun sangat terbuka karena sifatnya dapat diperdagangkan (tradable). Ini artinya investor dapat mencairkan atau menjual kepemilikan SBN ritelnya, jika membutuhkan dana cepat.

Dari sisi potensi imbal hasil (kupon) SR021, dia memperkirakan, besaran kupon bisa lebih kecil dari seri sebelumnya.  Kupon SR021 mungkin akan berkisar 6,2% - 6,4% per tahun untuk kedua tenor yang akan diterbitkan.

Sebagai perbandingan, SR020 menawarkan kupon sebesar 6,3% dan 6,4% untuk tenor 3 tahun dan tenor 5 tahun.

Sementara, SBR013 yang baru sebelumnya terbit menawarkan kupon 6,45% dan 6,60% untuk masing-masing tenor 2 dan 4 tahun.

Ramdhan memandang, kondisi pasar surat utang terkini sudah cukup membaik yang tercemin dari turunnya yield obligasi.

Baca Juga: SR021 Akan Terbit, Intip Perkiraan Kupon dari Analis

Walau tidak begitu signifikan, pasar obligasi Indonesia dinilai merespon positif terkait arah suku bunga the Fed dan Bank Indonesia (BI) yang akan bergerak turun.

Ramdhan memproyeksi, yield SBN 10 tahun sebagai acuan mungkin akan berkisar 6,7% - 6,8% di akhir 2024.

Penguatan pasar obligasi kemungkinan agak terbatasi karena masih adanya ketidakpastian terkait pemilu di Amerika Serikat (AS) dan arah suku bunga Fed yang berubah dari proyeksi awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto