KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham milik PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (
BEER) kembali naik pasca mengeluarkan dua produk baru yaitu dengan merek dagang Daebak Spark. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BEER tercatat meluncurkan minuman beralkohol jenis alcojuices. Keduanya memiliki kadar alkohol maksimal 5% dan merupakan termasuk golongan A. Daebak Spark diluncurkan dalam dua varian rasa yaitu Daebak Spark Iced Lemon Tea dengan No. BPOM RI MD 169818034057. dan Daebak Spark Blood Orange dengan No. BPOM RI MD 169818030057.
Direktur Utama BEER Audy Charles Lieke mengatakan, Daebak Spark memiliki keunggulan dari segi rasa yang kuat dan menyegarkan. "Daebak Spark memiliki keunggulan yaitu rasa yang
bold dan menyegarkan karena terbuat dari fermentasi buah dan gula alami dan rendah alkohol," jelasnya dalam keterbukaan Informasi, Selasa (31/1).
Baca Juga: Jobubu Jarum Minahasa (BEER) Luncurkan Dua Produk Baru Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai, kenaikan saham BEER didorong oleh tingginya antusiasme pelaku pasar lantaran BEER merupakan saham yang baru saja IPO. "Saham BEER merupakan saham yang baru IPO, dan biasanya memang antusiasme pelaku pasar masih tinggi sehingga harga sahamnya memang akan volatile naik atau turun," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (31/1). Jono mengatakan yang menjadi pendorong kinerja BEER berasal dari produk unggulannya yaitu soju dan cap tikus tentu akan memiliki prospek yang positif seiring dengan meningkatnya kunjungan ke tempat pariwisata dan tempat hiburan setelah tidak adanya PPKM. Saat ini mayoritas pendapatan BEER berasal dari penjualan produk soju, dengan kontribusi 80%. Sementara untuk produk baru yang diluncurkan, daebak spark tentu dapat mendorong kinerja BEER karena produk tersebut akan menyasar anak-anak muda. Menurut Jono, belum dapat memberikan rekomendasinya terhadap saham BERR dan sebaiknya investor untuk bersikap menunggu koreksi terlebih dahulu karena harga sahamnya sudah naik terus menerus. Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mengatakan, persepsi investor terhadap saham BEER ini masih positif karena inovasi yang terus dilakukan BEER dengan memunculkan beberapa produk baru. "Semakin menambah diversifikasi produknya dan menjadi pembeda diantara emiten alkohol," jelasnya. Adapun, ke depannya saham BEER berpotensi masih prospektif dengan dukungan inovasi produk dan target ekspansi ke luar negeri untuk memperluas pangsa pasar
Baca Juga: Jobubu Jarum (BEER) Teken Kontrak Eksklusif Penjualan Langsung dengan NAV Karaoke Nico mengatakan sentimen positif berasal dari
demand terhadap minuman beralkohol yang akan tetap tinggi khususnya di daerah wisatawan dan musim festival. Sementara sentimen negatif berasal dari akan dibayangi kebijakan pelarangan minuman beralkohol. Nico merekomendasikan beli untuk saham BEER dengan target harga terdekat Rp 500 dengan perhatikan level
support di Rp 310.
Sebagai informasi, pada perdagangan Selasa (31/1), harga saham BEER ditutup naik 11,90% ke level Rp 376 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto