Ini Kata Analis Mirae Asset Sekuritas Setelah Waskita (WSKT) Lolos dari Jerat Pailit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah lolos dari jerat pailit melalui sidang Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Kamis (24/8).

Majelis Hakim telah menolak permohonan PKPU yang diajukan oleh salah satu pemegang obligasi WSKT (obligor) yakni Donny Hartanto, yang melalui kuasa hukumnya, Ferdie Soethiono.

Setelah lepas dari gugatan tersebut, WSKT tengah kebut proyek Bendungan Bener yang berada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.


Berdasarkan kontrak pekerjaan Bendungan ini akan selesai di tahun 2025 tetapi, WSKT akan berusaha untuk merampungkan di akhir tahun 2024.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Lolos Gugatan Pailit, Kebut Proyek Bendungan Bener di Purworejo

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, PKPU tersebut diharapkan dapat memberi kepastian pada stakeholders supaya WSKT bisa fokus dalam penyelesaian utang-utangnya.

“Diharapkan juga dapat mengembangkan good corporate governance (GCG) dan pelaksanaan program pembangunan infrastruktur strategis nasional dan beserta pengejaran perolehan kontrak baru,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (25/8).

 
WSKT Chart by TradingView

Untuk prospek ke depannya, Nafan menilai Waskita masih akan fokus dengan pelaksanaan proyek infrastruktur strategis nasional seiring dengan adanya pelaksanaan kontrak yang masih berjalan secara efektif.

“Sejauh ini, kalau emiten berbasis BUMN musti mampu meningkatan kinerja dari sisi perolehan kontrak,” tambah Nafan.

Adapuns tantangan bagi WSKT saat ini yakni, dapat terus meningkatkan performa cashflow yang selama ini masih negatif. Sentimen positif bagi mereka saat ini masi dengan adanya kebijakan pemerintah terkait infrastruktur.

Direktur Utama Perseroan Mursyid mengungkapkan, bahwa Bendungan Bener ini akan melayani kebutuhan irigasi untuk lahan pertanian seluas 15.519 Ha, suplai air untuk kebutuhan rumah tangga, dan pemenuhan kebutuhan industri. Selain itu bendungan ini juga untuk menunjang PLTA yang dapat menyuplai energi listrik sebesar 6 MW.

“Bendungan ini diharapkan bermanfaat sebagai kawasan pengembangan pariwisata, disamping juga sebagai konservasi air yang banyak sekali manfaatnya terutama dalam menjamin ketersediaan dan kualitas air serta mencegah bencana alam seperti banjir dan longsor,” kata Mursyid, Kamis (24/8).

Editor: Yudho Winarto