JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengantungi laba Rp 2,78 triliun sepanjang semester satu. Angka tersebut meningkat 8% dibanding Rp 2,58 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, pendapatannya mampu melesat 12% dari Rp 11,42 triliun menjadi Rp 12,79 triliun.Analis MNC Securities Reza Nugraha menilai bahwa kenaikan pendapatan SMGR pada semester pertama ini sedikit di atas ekspektasi. Tadinya, ia mengira pendapatan SMGR akan tumbuh sekitar 10%. Hanya saja di balik pendapatan yang naik menyenangkan, ia melihat bahwa laba bersih SMGR malah cenderung di bawah harapan."Biasanya sejalan kenaikan pendapatan dan labanya. Namun ini labanya tumbuh lebih rendah dibanding pendapatan," ujar Reza.Ia menyadari bahwa sektor semen memang tengah terkena imbas kendala penurunan marketing sales emiten properti. Selain itu, ia memperkirakan beban SMGR agak tertekan karena beban utang serta kenaikan upah karyawan dan Tarif Dasar Listrik (TDL). Menurutnya, produsen semen memang mengalami tekanan biaya yang cukup tinggi. Namun ia merasa bahwa SMGR terbilang paling efisien dibanding emiten serupa.Saham SMGR tutup di harga Rp 16.925, naik 1,65% dibanding hari sebelumnya. Reza merekomendasikan beli dengan target Rp 18.500.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini kata analis soal kinerja SMGR semester satu
JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengantungi laba Rp 2,78 triliun sepanjang semester satu. Angka tersebut meningkat 8% dibanding Rp 2,58 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, pendapatannya mampu melesat 12% dari Rp 11,42 triliun menjadi Rp 12,79 triliun.Analis MNC Securities Reza Nugraha menilai bahwa kenaikan pendapatan SMGR pada semester pertama ini sedikit di atas ekspektasi. Tadinya, ia mengira pendapatan SMGR akan tumbuh sekitar 10%. Hanya saja di balik pendapatan yang naik menyenangkan, ia melihat bahwa laba bersih SMGR malah cenderung di bawah harapan."Biasanya sejalan kenaikan pendapatan dan labanya. Namun ini labanya tumbuh lebih rendah dibanding pendapatan," ujar Reza.Ia menyadari bahwa sektor semen memang tengah terkena imbas kendala penurunan marketing sales emiten properti. Selain itu, ia memperkirakan beban SMGR agak tertekan karena beban utang serta kenaikan upah karyawan dan Tarif Dasar Listrik (TDL). Menurutnya, produsen semen memang mengalami tekanan biaya yang cukup tinggi. Namun ia merasa bahwa SMGR terbilang paling efisien dibanding emiten serupa.Saham SMGR tutup di harga Rp 16.925, naik 1,65% dibanding hari sebelumnya. Reza merekomendasikan beli dengan target Rp 18.500.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News