KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara mulai kembali membara. Mengutip Bloomberg, harga batubara ICE Newcastle untuk pengiriman Januari 2021 berada di level US$ 65,50 per ton pada penutupan Jumat (20/11). Ini merupakan level tertinggi yang berhasil dicapai komoditas emas hitam ini sepanjang 2020. Meski demikian, salah satu penjegal langkah batubara ke depan adalah pengembangan energi hijau (green energy). Dalam laporannya, Mic Kang, Vice President and Senior Credit Officer lembaga pemeringkat Moody’s menyebut, penggunaan pembangkit listrik tenaga batubara akan menurun jika pertumbuhan tahunan permintaan listrik melambat dengan rata-rata di bawah 2% sampai 3% di wilayah Asia selama 10 tahun ke depan. Adapun pertumbuhan permintaan energi yang melambat di Asia akan berdampak paling signifikan bagi produsen batubara. Hal ini karena Pemerintah di sejumlah Negara telah memperketat standar lingkungan dan mengampanyekan kebijakan yang mendukung energi terbarukan.
Ini kata analis soal prospek batubara di tengah menggeliatnya energi alternatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara mulai kembali membara. Mengutip Bloomberg, harga batubara ICE Newcastle untuk pengiriman Januari 2021 berada di level US$ 65,50 per ton pada penutupan Jumat (20/11). Ini merupakan level tertinggi yang berhasil dicapai komoditas emas hitam ini sepanjang 2020. Meski demikian, salah satu penjegal langkah batubara ke depan adalah pengembangan energi hijau (green energy). Dalam laporannya, Mic Kang, Vice President and Senior Credit Officer lembaga pemeringkat Moody’s menyebut, penggunaan pembangkit listrik tenaga batubara akan menurun jika pertumbuhan tahunan permintaan listrik melambat dengan rata-rata di bawah 2% sampai 3% di wilayah Asia selama 10 tahun ke depan. Adapun pertumbuhan permintaan energi yang melambat di Asia akan berdampak paling signifikan bagi produsen batubara. Hal ini karena Pemerintah di sejumlah Negara telah memperketat standar lingkungan dan mengampanyekan kebijakan yang mendukung energi terbarukan.