Analis merespon positif private placement Medco Energi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini Senin (14/5), PT Medco Energi International Tbk (MEDC) mengadakan Rapat Umum Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat tersebut, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau dikenal dengan private placement. Peningkatan modal tersebut diharapkan dapat selesai dalam waktu dua tahun dengan harga minimum Rp 1.305 per lembar saham.

Hasil dari private placement ini akan dipakai untuk keperluan umum perusahaan, termasuk peningkatan struktur modal dan investasi masa depan. Para pemegang saham juga menyetujui program pembelian kembali saham untuk mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen perusahaan.

Dalam rapat tersebut, para pemegang saham juga menyetujui laporan tahunan 2017 dan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit dan menetapkan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris untuk periode Januari-Desember 2018.


“Tahun 2017 adalah tahun sukses bagi perusahaan. Dengan persetujuan PUPSLB hari ini, kami yakin untuk terus meningkatkan kinerja kami dan terus memenuhi komitmen kami kepada para pemangku kepentingan,” tulis Hilmi Panigoro, Presiden Direktur PT Medco Energy International Tbk.

Analis Indovest Semesta Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, private placement akan memberikan dampak likuiditas terhadap perseroan secara ekuitas dan penambahan cash.

“Dari sisi interest bearing perusahaan akan semakin baik posisinya untuk me-leverage utang ke pihak bank atau kreditor. Jika private placement ini digunakan untuk ekspansi atau untuk kebutuhan yang lebih produktif dan bukan untuk membayar utang, maka akan positif bagi perusahaan ke depannya”, katanya Senin (14/5).

“Namun, melihat jumlah utang dan bisnis MEDC di kuartal I kemarin tentu mesti waspada karena kinerja QoQ di tahun ini lebih rendah dari tahun lalu”, imbuhhnya.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa dengan beroperasinya sarulla geothermal yang saat ini menjadi basis geotermal terbesar MEDC akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap posisi pemasukan perusahaan ke depannya.

Sementara itu, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee, mengungkapkan bahwa harga minyak dunia saat ini cukup bagus dan ke depan akan terjaga di atas US$ 60 per barel dan tentunya ini akan menjadi katalis positif bagi MEDC.

Selain itu, menurut Hans, prospek MEDC ke depan turut dipengaruhi oleh data ekonomi Indonesia dan global. “Dari dalam negeri di antaranya data trade balance, ekspor-impor, penjualan otomotif nasional, dan keputusan BI terkait suku bunga acuan. Sedangkan dari luar negeri adalah pidato anggota FOMC, data ritel AS, dan industrial production serta manufacturimg production”, tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat