KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Benny Soetrisno mengungkapkan, Holding Ultra Mikro (UMi) dinilai akan mampu menyediakan teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai bagian upaya integrasi data, untuk memperluas dan meningkatkan kemudahan akses layanan kepada masyarakat, sehingga mengakselerasi inklusi keuangan nasional. Benny melihat di tataran pelaku usaha UMi, permasalahan utama yang dihadapi dalam pengembangan usaha adalah akses terhadap penyaluran pembiayaan dan pembinaan. Dirinya menilai persoalan tersebut dapat diatasi oleh sinergi antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM melalui holding, dengan mengintegrasikan pengolahan data berbasis AI. Pasalnya, ketiga perusahaan negara tersebut sudah hadir dalam pemberdayaan usaha wong cilik dengan data yang diyakini sudah mumpuni. Selain itu, BRI sebagai induk holding memiliki fundamental keuangan yang kuat dan bisa memberikan kucuran modal untuk menyediakan teknologi berbasis AI tersebut.
Ini kata Apindo dan Kadin soal holding ultra mikro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Benny Soetrisno mengungkapkan, Holding Ultra Mikro (UMi) dinilai akan mampu menyediakan teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai bagian upaya integrasi data, untuk memperluas dan meningkatkan kemudahan akses layanan kepada masyarakat, sehingga mengakselerasi inklusi keuangan nasional. Benny melihat di tataran pelaku usaha UMi, permasalahan utama yang dihadapi dalam pengembangan usaha adalah akses terhadap penyaluran pembiayaan dan pembinaan. Dirinya menilai persoalan tersebut dapat diatasi oleh sinergi antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM melalui holding, dengan mengintegrasikan pengolahan data berbasis AI. Pasalnya, ketiga perusahaan negara tersebut sudah hadir dalam pemberdayaan usaha wong cilik dengan data yang diyakini sudah mumpuni. Selain itu, BRI sebagai induk holding memiliki fundamental keuangan yang kuat dan bisa memberikan kucuran modal untuk menyediakan teknologi berbasis AI tersebut.