KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (
APLN) mengatakan pembangunan Kota Podomoro Tenjo seluas 650 hektare beserta pembangunan akses infrastruktur ekstensi stasiun Tigaraksa dan fly over Tenjo diakui perseroan menggunakan dana dari APLN seluruhnya. "Dana pembangunannya dari kita untuk pengadaan juga 100% dari kita. Lahan 650 hektare seluruhnya milik Podomoro. Tetapi untuk lahan stasiun dan fly over itu sebagian tidak dimiliki oleh APLN, hanya untuk kontruksinya saja," kata Direktur Utama APLN Bacelius Ruru kepada Kontan, Sabtu (15/10).
Baca Juga: KAI Gandeng Agung Podomoro Bangun Ekstensi Stasiun Tigaraksa dan Fly Over Tenjo Terkait dana investasi tersebut, Dirut Ruru tidak ingin membeberkan nilai yang digelontorkan untuk pembangunan Kota Podomoro Tenjo. "Terakit berapa biayanya itu tidak perlu disebutkan, yang penting hasilnya jadi," kata Ruru. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dukungan swasta sangat dibutuhkan pemerintah saat ini ditengah terbatasnya anggaran APBN. "Dana-dana swasta seperti ini sangat dibutuhkan untuk pembangunan, ditengah terbatasnya dana APBN yang harus mengcover kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan lainnya," kata Budi (15/10). Lebih lanjut Ruru mengatakan, meskipun menggunakan dana APLN dalam pembangunannya, stasiun ekstensi Tigaraksa dan Flyover Tenjo ini akan dilepaskan menjadi akses publik. "Sleuruh pembangunan kontruksi memang dari kita 100% pengadaannya, namun ini akan dilepas ke publik dan dapat digunakan semua masyarakat, bukan hanya untuk kita saja," kata Ruru.
Baca Juga: Insentif PPN DTP Kelar, Cuan Emiten Properti Ambyar Pengerjaan pembangunan Kota Podomoro Tenjo yang dimulai sejak tahun 2020 ini sudah berjalan sekitar 13%. Meskipun pembangunan belum 100% selesai, namun antusiasme masyarakat untuk membeli rumah di Kota Podomoro Tenjo meningkat pesat. Sebanyak 80% penjualan rumah berasal dari generasi milenial dan generasi Z.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto