Ini kata bos BCA soal penyebab pelemahan rupiah hingga 13.900



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah tertekan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg pagi ini (24/4) kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat di pasar spot sudah menguat ke Rp 13.881 per dollar AS jika dibandingkan dengan posisi terlemah kemarin pada Rp 13.975 per dollar AS.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan kurs rupiah melemah. "Beberapa faktor tersebut adalah suku bunga, realisasi ekspor impor dan permintaan dollar AS di pasar," kata Jahja, Senin sore (23/4).

Terkait dengan suku bunga, Jahja bilang risiko suku bunga Federal Reserve yang berpotensi naik menjadi salah satu faktor utama yang membuat rupiah mengalami tekanan. Dengan potensi kenaikan Fed Rate sampai tiga kali pada tahun ini ini pasar sudah memperhitungkan risiko ini.


Risiko kenaikan bunga acuan AS ini membuat imbal hasil surat utang pemerintah AS alias US treasury ikut naik. Hal ini mempengaruhi beberapa mata uang utama dunia dan juga mata uang Indonesia.

Untuk ekspor, Jahja bilang hal ini bisa mempengaruhi rupiah terkait dengan ketersediaan dan kebutuhan dollar AS di pasar. Faktor terakhir yang mempengaruhi rupiah adalah cadangan devisa.

Ketika rupiah mengalami pelemahan, biasanya BI melakukan intervensi di pasar dengan cara operasi moneter. Jika BI aktif melakukan operasi moneter maka bisa saja cadangan devisa mengalani penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati