JAKARTA. Hasil lelang Surat Utang Negara, Selasa (17/3) kemarin, merupakan yang terendah dari segi penyerapan yang dimenangkan pemerintah. Pemerintah hanya menyerap Rp 6,75 triliun dari total penawaran yang masuk yang juga hanya sebesar Rp 17,27 triliun. Hasil yang dimenangkan tersebut juga di bawah target indikatifnya yang sebesar Rp 10 triliun. Direktur SUN Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Loto Srinaita Ginting mengatakan pemerintah menyesuaikan dengan minat investor pada lelang kemarin. "Meski jumlah penawaran yang masuk masih lebih tinggi dari target indikatif, incoming bids lelang SUN hari ini relatif menurun dibanding lelang sebelumnya," ujar Loto. Ia mengatakan ada dua faktor yang mempengaruhi minimnya minat investor tersebut. Pertama, investor cenderung wait and see menjelang FOMC Meeting Bank Sentral Amerika Serikat yang diselenggarakan pada 17 Maret hingga hari ini (18/3).
Ini kata DJPPR soal lelang SUN
JAKARTA. Hasil lelang Surat Utang Negara, Selasa (17/3) kemarin, merupakan yang terendah dari segi penyerapan yang dimenangkan pemerintah. Pemerintah hanya menyerap Rp 6,75 triliun dari total penawaran yang masuk yang juga hanya sebesar Rp 17,27 triliun. Hasil yang dimenangkan tersebut juga di bawah target indikatifnya yang sebesar Rp 10 triliun. Direktur SUN Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Loto Srinaita Ginting mengatakan pemerintah menyesuaikan dengan minat investor pada lelang kemarin. "Meski jumlah penawaran yang masuk masih lebih tinggi dari target indikatif, incoming bids lelang SUN hari ini relatif menurun dibanding lelang sebelumnya," ujar Loto. Ia mengatakan ada dua faktor yang mempengaruhi minimnya minat investor tersebut. Pertama, investor cenderung wait and see menjelang FOMC Meeting Bank Sentral Amerika Serikat yang diselenggarakan pada 17 Maret hingga hari ini (18/3).