Ini kata ekonom soal dampak larangan mudik pada peredaran uang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi meniadakan mudik Lebaran 2021 yang akan mulai berlaku pada 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021. Larangan mudik ini berarti sudah yang kedua kalinya, setelah pada Lebaran 2020 Pemerintah mengambil keputusan yang sama untuk meminimalisir penularan Covid-19. 

Kebijakan ini tentu membawa dampak pada aktivitas ekonomi, salah satunya terkait peredaran uang tunai yang menurun pada Lebaran tahun lalu. 

Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengungkapkan, jumlah uang tunai layak edar yang disiapkan oleh bank sentral pada Ramadhan dan Lebaran 2020 sebesar Rp 157,96 triliun. 


Baca Juga: Larangan mudik 2021, begini dampaknya ke perputaran uang saat Lebaran

Jumlah tersebut turun 17,7% yoy bila dibandingkan dengan posisi uang tunai layak edar Lebaran dan Ramadhan tahun 2019 yang pada waktu itu tercatat Rp 192 triliun. 

Di tahun ini, kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual tak melihat pola yang sama. Menurutnya, meski ada larangan mudik, peredaran uang bisa akan tumbuh lebih tinggi bila dibandingkan di periode Lebaran tahun 2020, meski memang belum kembali ke posisi tahun 2019. 

“Bisa saja uang beredar akan berada di kisaran Rp 170 triliun, karena dari sisi inflasi sudah mulai ada peningkatan, pergerakan manusia juga sudah mulai tinggi ya mall-mall sudah penuh, tidak seketat tahun lalu,” kata David kepada Kontan.co.id, Senin (29/3). 

Selain itu, yang bisa meningkatkan uang beredar pada Lebaran tahun ini adalah stimulus yang diberikan oleh pemerintah lewat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang masih berlangsung hingga kini. 

Stimulus pemerintah lain juga ikut mendongkrak jumlah uang beredar di Lebaran tahun ini, yaitu relaksasi PPnBM penjualan mobil yang membuat harga mobil menjadi turun. 

Baca Juga: Pengamat: Kebakaran di Kilang Balongan berpotensi ganggu investasi kilang nasional

“Ini bisa salah satu yang meningkatkan, orang yang tadinya menunda pembelian mobil bisa saja merealisasikan di Lebaran tahun ini. Apalagi ada Tunjangan Hari Raya (THR) sehingga bisa untuk uang down payment (DP),” kata David. 

Namun, David mengingatkan, bisa saja jumlah uang beredar tidak bertambah di tahun ini atau masih berada di kisaran tahun lalu apabila larangan mudik akan disertai dengan sanksi bagi masyarakat yang nekat pulang kampung. 

Selanjutnya: Bulog proyeksi serapan beras hingga Mei hanya 600.000 ton, ini kata pengamat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi