JAKARTA. Untuk mendongkrak pembangunan infrastruktur, pemerintah akan memangkas setoran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Untuk menutupi setoran yang turun, pemerintah harus ekstra untuk menggenjot penerimaan pajak. Kepala Ekonom BII Juniman menilai, langkah pemerintah untuk memotong dividen BUMN adalah hal positif. Ini merupakan salah satu insentif fiskal yang diberikan pemerintah bagi BUMN. Dengan memotong dividen, perusahaan BUMN infrastruktur bisa untuk tidak lagi mengandalkan pinjaman dan mendorong realisasi infrastruktur lebih cepat. Alhasil, ekonomi Indonesia bisa lebih baik lagi tahun depan. Di sisi lain, untuk menambal dari sisi pajaknya dengan adanya perbaikan realisasi infrastruktur akan membuat penerimaan pajak korporasi baik BUMN ataupun non BUMN meningkat. "Setidaknya bisa ada keseimbangan di sini," terang Juniman ketika dihubungi KONTAN, Selasa (9/12).
Ini kata ekonom soal pemangkasan dividen BUMN
JAKARTA. Untuk mendongkrak pembangunan infrastruktur, pemerintah akan memangkas setoran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Untuk menutupi setoran yang turun, pemerintah harus ekstra untuk menggenjot penerimaan pajak. Kepala Ekonom BII Juniman menilai, langkah pemerintah untuk memotong dividen BUMN adalah hal positif. Ini merupakan salah satu insentif fiskal yang diberikan pemerintah bagi BUMN. Dengan memotong dividen, perusahaan BUMN infrastruktur bisa untuk tidak lagi mengandalkan pinjaman dan mendorong realisasi infrastruktur lebih cepat. Alhasil, ekonomi Indonesia bisa lebih baik lagi tahun depan. Di sisi lain, untuk menambal dari sisi pajaknya dengan adanya perbaikan realisasi infrastruktur akan membuat penerimaan pajak korporasi baik BUMN ataupun non BUMN meningkat. "Setidaknya bisa ada keseimbangan di sini," terang Juniman ketika dihubungi KONTAN, Selasa (9/12).