Ini Kata Erick Thohir Soal Keluarnya Dana Simpanan Muhammadiyah dari BSI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turut buka suara terkait Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menarik dana simpanannya di PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Erick bilang saat ini dirinya belum mendapat laporan secara khusus terkait aktivitas tersebut. Ia bilang baik dari pihak Muhammadiyah maupun BSI belum ada yang bicara dengan dirinya.

“Saya juga tak mau berpolemik dengan isu-isu yang tentu kedua belah pihak belum bicara dengan saya,” ujar Erick saat ditemui di Gedung DPR, Jumat (7/7).


Meski demikian, ia mengungkapkan bahwa polemik tersebut merupakan hal biasa dan bisa dibicarakan. Asalkan, kedua belah pihak bisa mencari jalan sama-sama untuk mendapatkan solusi.

Baca Juga: Perbankan Ramai-ramai Tawarkan KPR Hijau, Apa Bedanya dengan KPR Konvensional?

“Dan tidak punya pikiran yang terkumpul menjadi sesuatu yang negatif gitu,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, Erick juga bilang bahwa saat ini industri perbankan syariah memang perlu keseimbangan. Mengingat, BSI juga sudah terlalu bagus dan mendominasi industri tersebut.

“Seperti Bank Muamalat dan BTN kan kita mau menjadi keseimbangan di industri bank syariah,” tandasnya.

Sebagai informasi, pengumuman pemindahan dana Muhammadiyah ini tertuang dalam sebuah memo dari Muhammadiyah dengan nomor 320/I.0/A/2024 tentang konsolidasi dana. Dalam memo tertanggal 30 Mei 2024 itu, PP Muhammadiyah menyatakan akan mengalihkan dana itu ke sejumlah bank yang selama ini bekerja sama dengan Muhammadiyah.

Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil konsolidasi keuangan PP Muhammadiyah dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Yogyakarta pada 26 Mei 2024.

Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah mengatakan, muhammadiyah terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap keuangannya. Tujuannya agar Muhammadiyah bisa berkontribusi bagi terciptanya persaingan yang sehat di antara perbankan syariah Indonesia. Terutama, bank syariah yang memiliki hubungan dengan muhammadiyah.

Baca Juga: Proses Due Diligence Tak Kunjung Kelar, Apa Kabar Rencana BTN Akuisisi Bank Muamalat?

Untuk itu, kata Anwar, Muhammadiyah merasa perlu menata banyak hal tentang dana yang dikelolanya. Ini termasuk soal penempatan dana dan pembiayaan yang diterima Muhammadiyah dari BSI.

“Fakta yang ada menunjukkan bahwa penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak berada di BSI, sehingga secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk)," ujar Anwar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi