KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa IFG Life (IFG Life) menilai bahwa kolaborasi antara para pelaku industri jasa keuangan yaitu perusahaan asuransi dan bank merupakan solusi strategis untuk meningkatkan cakupan asuransi bagi masyarakat. Penilaian IFG Life ini berkaitan dengan pangsa pasar Bancassurance Global yang diproyeksikan akan berkembang dengan tingkat pertumbuhan tahunan 7,7% dalam 5 tahun mendatang. Hasil studi Expert Market Research dalam laporan yang bertajuk “The Global Bancassurance Market Share, Size, Report, and Forecast 2023 - 2028” disebutkan bahwa
market share bancassurance global akan tumbuh dengan CAGR (
compounded annual growth rate) sebesar 7,7% pada periode 2023 – 2028.
Laporan tersebut juga mencatat Expert Market Research tentang prospek pasar bancassurance global yang mencapai sekitar US$ 1,46 miliar pada 2022, dan selanjutnya akan tumbuh pada CAGR sebesar 7,70% antara tahun 2023 dan 2028 untuk mencapai nilai US$ 2,25 miliar pada 2028.
Baca Juga: RUPS Rampung, Sosok Ini Dikabarkan Bakal Jadi Ketua Tim Likuidasi Kresna Life Dalam laporan hasil studi tersebut juga dituliskan bahwa pasar bancassurance global dipimpin oleh kawasan Asia Pasifik pada tahun 2020, dan kemungkinan akan melanjutkan dominasinya di periode 2023 – 2028. “Karena kawasan ini akan memberikan beberapa peluang pertumbuhan kepada pelaku pasar,” tulis laporan tersebut. Negara berkembang di kawasan Asia Pasific menjadi pendorong pertumbuhan pangsa pasar bancassurance global, hal ini dikarenakan standar hidup dan pertumbuhan kelas menengah ke atas dan secara bersamaan mengarah pada pertumbuhan segmen tersebut. Permintaan polis asuransi akan meningkat jika kebutuhan masyarakat untuk menjaga kesehatan juga mengalami peningkatan. Kehadiran asuransi membantu masyarakat dalam membayar biaya-biaya seputar kesehatannya, dan hal ini pula yang mendorong berkembangnya pasar bancassurance global. Indonesia merupakan salah satu kawasan Asia Pasific yang memberikan prospek baik di bisnis bancassurance ini. Pengamat Asuransi dari Universitas Mercubuana Dedi D. Kristianto mengatakan bahwa prospek
banccassurance di Indonesia bisa tumbuh secara signifikan di masa depan jika ditopang oleh sejumlah faktor pendukung. Faktor tersebut antara lain penetrasi pasar asuransi yang masih sangat rendah yaitu di bawah 3% dari PDB. Kemudian, jumlah nasabah bank sangat besar yaitu mencapai 40 – 45 juta orang dan ini merupakan pangsa pasar yang memiliki potensi untuk digarap oleh perusahaan asuransi.
Baca Juga: Tim Likuidasi Wanaartha Life: Kreditur yang Terverifikasi Baru 61,80% Dedi juga menegaskan bahwa masih terdapat sejumlah pekerjaan rumah yang perlu dibenahi sektor perasuransian untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan menciptakan
environment bisnis pertumbuhan bancassurance di tahun-tahun berikutnya. Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja mengatakan bahwa bank umum memiliki jaringan luas dan basis nasabah tradisional yang kuat dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia, perusahaan asuransi juga memiliki produk yang memberikan proteksi atau perlindungan yang dibutuhkan masyarakat atas berbagai kemungkinan risiko yang terjadi di masa depan. “Oleh karena itu, kolaborasi antara asuransi dan bank menjadi salah satu poin strategis jika ingin mendorong cakupan asuransi di Indonesia, bahkan di berbagai belahan dunia mana pun,” ujar Harjanto dikutip dari keterangan resmi, Senin (24/7). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi